Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menanggung Beban Jadi Genius

21 Juni 2019   12:40 Diperbarui: 22 Juni 2019   11:30 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepada anak-anak seperti ini, harus diberikan peringatan yang tegas tapi ramah, disaat mereka mungkin tanpa sadar sudah menyinggung perasaan seseorang. Katakan secara terus terang dengan alasan yang logis dan rasional.

Terkadang anak-anak seperti ini dengan cepat melampaui kemampuan intelektual orang tuanya, karenanya harus disediakan sarana informasi yang terpercaya yang bisa menjadi rujukan intelektual mereka, misalnya dengan rujukan buku-buku atau peningkatan jenjang pendidikan.

4. Imaginational  

Kemampuan untuk berimajinasi diluar batas normal. Mereka membayangkan khayalan yang tidak terpikirkan oleh orang normal, mulai dari khayalan yang indah sampai khayalan yang menyeramkan. Dan saat menceritakan khayalan bisa begitu kaya dengan detail sehingga seolah-olah nyata.

Mereka menyukai cerita-cerita yang fantastis, dunia mistis yang misterius, dan kadang mereka terbawa sendiri oleh khayalan mereka sehingga kadang dituduh sebagai pembohong. *Saya jadi ingat ustadz iluminati...

Tetapi jika imajinasi mereka disalurkan dengan baik, maka akan tercipta karya-karya luar biasa, seperti JK. Rowlings dengan Harry potter-nya, atau spesialis penulis cerita horror, Stephen King.

5. Emotional

Overexcitability di bidang emotional akan menyebabkan anak jadi super sensitif. Saat merasa sedih atau gembira, mereka merasakannya dengan emosi yang luar biasa kuat. Mereka juga seringkali mengekspresikan perasaan mereka dengan begitu heboh sehingga dituduh overacting atau drama queen.

Tipe ini kebanyakan akhirnya jadi penderita berbagai gangguan emosional, seperti bipolar. Emosi mereka yang kuat bahkan bisa sampai mempengaruhi fisiknya. 

Genius yang tidak sanggup mengendalikan emosinya bisa jadi berakhir tragis, seperti Silvia Platt, Kurt Kobain atau Van Gogh. Karena itu diperlukan bimbingan khusus agar mereka mengenali dalam situasi apa mereka bisa terpancing emosinya, lalu kemudian bagaimana menyikapi emosi tersebut atau malah menghindari secara keseluruhan situasi dimana emosi mereka bisa terganggu.

Hal-hal diatas membuat hidup seorang genius jadi terasa sangat sulit. Diperlukan usaha kuat agar orang normal bisa memahami dan memenuhi kebutuhan mereka, karena terkadang hypersensitivity membuat mereka sukar mengekang diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun