Indonesia adalah negara yang besar, punya beribu-ribu pulau, beratus-ratus suku dan ras serta ragam budayanya. Bahkan ada yang bilang Indonesia adalah potongan surga kecil yang jatuh kebumi.Â
Fakta lain juga menyuguhkan bahwa, oleh karena saking besarnya bangsa kita ini membuat kita pun kewalahan bila menghafal satu per satu wilayah hingga desa-desa yang tersebar dari Sabang sampai Marauke.
Sebagaimana desa adalah tempat tinggal masyarakat yang boleh dikatakan masih asli dan belum terpengaruh dengan kehidupan kota yang syarat glamour.
Seperti yang kita ketahui juga bahwa, sebuah desa mempunyai wilayah, penduduk dan pemerintahan serta mempunyai tatanan sosial dan pergaulannya sendiri. Karena pada sebuah desa dihuni oleh masyarakat asli, sehingga disana terdapat banyak keunikan dan keistimewahan yang sangat menarik untuk dipelajari.
Kosekuensi logisnya bahwa, terdapat banyak keunikan dari desa yang membuat orang luar tesenyum dan terpana, baik karena perilaku, adat istiadat hingga karena naman desaya yang  dianggap unik.
Saya punya pengalaman tersendiri semasa di bangku perkuliahan dulunya. Memang semasa kuliah menorehkan serumpun pengalaman, baik berupa cerita dan beberapa catatan kecil lainnya yang dirasa perlu untuk dikisahkan dan atau dituliskan.
Adalah Desa Pacar. Desa saya yang terletak di Kecamata Pacar, Kabupaten Manggarai Barat -Flores NTT, yang acapkali namanya diejawantahkan 'seksi' dan unik oleh sebagian besar orang diluar, terkhusus oleh rekan-rekan sebangku seperkuliahan dari Jawa dan Bali dulunya.
[Dialognya kira-kira seperti ini]
Bli/Mas dari mana? Tanya mereka.
"Saya dari Pacar-Flores Bro"
Pertanyaan lain yang kemudian muncul ialah: Apa sub musebab nama desa kamu dinamai "Pacar"? Apakah ada riwayat sebagai wilayah/desa yang amat peduli dengan perjodohan dan percintaan? Lantas apa perbedaan yang mencolok antar desa kamu dan desa-desa lainnya?
