Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belum Tergantikan, Inilah Suksesor Megawati di Kongres VI PDIP 2024

9 Agustus 2019   19:09 Diperbarui: 9 Agustus 2019   19:15 3922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PDIP bukan kekurangan kader cemerlang. Mereka punya banyak politisi hebat, seperti: Tjahjo Kumolo, Pramono Anung, Hasto Kristiyanto, Maruarar Sirait, Efendi Simbolon, Masinton Pasaribu, dsb. Tetapi untuk mencari sosok kharismatik yang selalu di"dengar" para kader serta bisa mempersatukan dan menjaga keutuhan partai, itu bukan perkara mudah.

Sekali lagi, harus diakui sangat sulit mencari pengganti Megawati. Karena menurut saya kharisma Megawati didapatkan dari 2 sumber. Yang pertama diporeh dari ayahnya, Soekarno, proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia.

Yang kedua, kharisma itu didapatkan dari perjuangan panjang yang menguras energi dan air mata, untuk mempertahankan agar PDI tetap dapat berdiri. sepertiepert diketahui, selama kekuasaan orde baru, PDI mendapatkan tekanan yang kuat dari pemerintahan Suharto kala itu, hingga kemudian PDI bermetomorfosa menjadi PDIP pasca reformasi 1998.

***

Tetapi apapun alasannya, Megawati tak selamanya dapat menjabat sebagai Ketua Umum PDIP. Mengingat usia beliau sekarang sudah menginjak 72 tahun, berarti pada 2024 beliau akan berumur 77 tahun. Mau tidak mau, Megawati dan PDIP harus mencari atau menentukan sosok yang benar-benar mampu menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Dan menurut saya hanya ada 3 nama yang paling berpeluang menggantikan Megawati di kursi Ketua Umum:

Yang pertama adalah Puan Maharani Nakshatra Kusyala, putri mahkota Megawati Soekarnoputri. Walaupun terbilang masih baru terjun ke dunia politik, pada tahun 2006 sebagai anggota DPP KNPI bidang luar negeri, tetapi Puan Maharani memiliki kans yang besar untuk terpilih menjadi Ketua Umum PDIP karena dianggap memiliki kharisma dari nama besar ibunya, Megawati Soekarnoputri.

Mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI mewakili dapil V Jawa Tengah (Pemilu 2009) Puan memperoleh suara terbanyak kedua di tingkat nasional yaitu 242.504 suara. Pencapaian luar biasa itu kemudian menghantarkan Puan tidak hanya menjadi anggota DPR tetapi kemudian menjadi Ketua Fraksi PDIP dari tahun 2012-2014, menggantikan Tjahjo Kumolo.

Kemudian pada periode 2014-2019, Puan diangkat Jokowi menjadi Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan di internal PDI Perjuangan, Puan dipercaya menjadi Ketua Bidang Politik & Hubungan Antar Lembaga yang memiliki peran strategis. Semuanya itu saya pikir adalah sebagai bentuk persiapan Puan sebagai suksesor ibunya, menjadi Ketua Umum PDIP.

Yang kedua adalah Muhammad Prananda Prabowo, putra mahkota Megawati Soekarnoputri. Walaupun tidak menonjol dan hampir tak pernah tampil di layar politik, tetapi Jokowi menyebut Prananda Prabowo memiliki potensi besar karena dekat dengan siapapun.

Prananda dianggap sebagai pewaris trah Soekarno, bahkan oleh beberapa tokoh pernah disebut sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri. Prananda memiliki cara pengorganisasian yang detail dan dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun