Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kenangan Itu Tak Akan Pamit

12 Juni 2019   01:10 Diperbarui: 12 Juni 2019   01:28 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

"Bun, sudah sampai." Suara itu membuatku terperanjat. Kukucek mata, melihat dia tersenyum. Sepasang kruk kuserahkan. Dia mengecup keningku. 

"Kalau aku sembuh, aku akan membawamu kemanapun," katanya.

Sembuh? Hatiku mengatakan tidak. Sebelah kaki Mas Sam diamputasi sebatas paha. "Pasti aku bisa." Dia menepuk punggung tanganku. Aku tersenyum. Suara-suara penjual jasa menerobos di antara sejuk pagi. Aku tetap tersenyum. Mencoba tersenyum. Lelaki di dekatku selalu ada, meski sebenarnya dia sering tiada karena celaka mendera.

----sekian----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun