Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sinetron, Menyoal Iklan yang Tertukar

21 Februari 2019   23:14 Diperbarui: 21 Februari 2019   23:21 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami penonton sudah tahu bahwa sinetron itu cerita rekaan. Hanya saja jangan sampai kelewatan. Sebagai produser atau pihak pendana harus memikirkan hak penonton. Wajar saja orang lebih memilih drama Korea dengan konsekuensi berbayar (paling tak harus memiliki paket internet) daripada menonton sinetron Indonesia yang gratisan.

Mudah-mudahan ini menjadi bahan pertimbangan produser atau pemberi dana atau kreditur, karena sebagaimana pembeli, penonton adalah raja.

Namun, saya hanya membayangkan akan disindir, "gitu aja kok repot. Nggak mau nonton, ya...matikan tivi." Sambil mereka mengacungkan jari tengah. 

---o0o0o---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun