Mohon tunggu...
Rian Hidayat Abi
Rian Hidayat Abi Mohon Tunggu... Guru - Teacher

-Teacher at Semesta Bilingual Boarding School-Semarang http://rianabi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menebar Senyum Menebar Shadaqah

28 Februari 2012   03:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:49 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Rian Hidayat El-Bantany

”Janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr [59]: 10)

Harus diakui, Islam sungguh indah. Ajarannya mencakup segala aspek kehidupan, termasuk hal yang terkecil (furu’). Aspek keluarga, sosial, tijarah atau muamalah dan pergaulan. Termasuk senyuman ada ajarannya dalam Islam.

Sabda sakti Rasulullah SAW mengkhabarkan: ”Senyummu kepada saudaramu adalah shodaqoh.” (HR. Tirmidzi)

Senyuman adalah sebuah sihir yang diperbolehkan. Dengan senyuman, kita telah memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Senyuman adalah bukti cinta kasih kepada orang lain. Dan senyuman akan memancarkan cahaya kepada dunia dengan penuh kebahagiaan.

Senyuman itu mendamaikan jiwa, menentramkan hati dan menghilangkan kedengkian. Senyuman akan membakar kecemburuan dan dendam dalam hati. Senyuman juga akan menaburkan persaudaraan dan keselamatan dalam dunia manusia.

Senyuman adalah mahkota. Permatanya terbuat dari kerelaan, untaian emasnya didesain dari kedamaian, dan manik-manik intannya terbuat dari kasih sayang. Senyuman adalah pusat kesegaran, alamat kebahagiaan dan tanda persaudaraan.

Senyuman akan melahirkan kehidupan yang indah, mampu melembutkan wajah, dan sanggup menaklukan hati. Senyuman yang melebar dalam hati, bagaikan sebuah sihir yang menebar pengaruh dahsyat bagi orang lain.

Tersenyum itu murah dan mudah. Dengan menggerakkan bibir ke kanan dan kiri dengan ikhlas. Maka, kita sudah menyebarkan bibit-bibit kedamaian. Setiap orang bisa senyum, tapi tidak  semua orang bisa senyum dengan ikhlas. Pribahasa mengatakan, ’Tersenyumlah untuk semua orang tapi hati dan perasaaanmu cukup untuk satu orang.’

Setiap orang menyukai jika diberi senyuman. Peribadi yang murah senyum akan lebih disukai orang lain daripada pribadi yang miskin dan pelit untuk tersenyum. Hidup ini memang seperti roda yang terus berputar, kadang di atas kadang di bawah, kadang suka kadang duka. Dikala duka inilah kita membutuhkan ‘obat’ yang bisa membuat kita bangkit lagi. Dan sedikit senyuman kiranya dibutuhkan sebagai obat hati yang terluka.

Ada alasan kesehatan kenapa senyum bisa membuat kita lebih baik. Yakni, senyum hampir sama dengan olahraga. Kalau sedang tersenyum, banyak otot yang kita gunakan. Tersenyum mempengaruhi hampir semua otot dan sebagian besar organ-organ utama. Akibatnya, aktivitas pernafasan dan detak jantung meningkat, menstimulus sistem sirkulasi darah, dan mengurangi stress. Sementara itu, kelenjar di bawah otak mengeluarkan zat kimia yang membuat kita merasa sehat. Seluruh badan terasa lebih ringan dan rileks.

Pada dasarnya, Islam sendiri dibangun atas dasar prinsip-prinsip keseimbangan dan kemoderatan, baik dalam hal aqidah, ibadah, akhlak maupun tingkah laku. Maka dari itu, Islam tidak mengenal kemuraman yang menakutkan, dan tertawa lepas yang tak beraturan. Akan tetapi sebaliknya, Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan yang penuh wibawa dan ringan langkah yang terarah.

Wallahu A’lam.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun