Mohon tunggu...
Karimaah
Karimaah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

a girl who fall in love with books, portrait, and sky.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menebar Keberkahan dan Kebahagiaan dengan THR: Panduan Manajemen Harta Islam yang Bijak

5 April 2024   06:08 Diperbarui: 5 April 2024   06:24 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunjangan Hari Raya (Dok. Shutterstock)

Tidak terasa saat ini sudah memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Selain semakin giat dalam mengejar target ibadah yang tertinggal, kita tentunya harus mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Idulfitri. Nah, hal yang paling ditunggu salah satunya ialah THR atau kita kenal sebagai Tunjangan Hari Raya.

Tradisi memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan bagian tak terpisahkan dari momen Idul Fitri di Indonesia. Tradisi ini bukan hanya menjadi simbol kebahagiaan dan berbagi, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan ekonomi yang penting dalam Islam. Tradisi bagi-bagi THR di Indonesia sudah ada sejak tahun 1951 silam, yang dimulai dengan adanya kebijakan pembagian THR, yang kala itu hanya dibagikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja, hingga akhirnya berkembang seiring waktu. THR menjadi lebih sering digunakan sebagai momen memberi uang kepada sanak saudara atau tamu-tamu yang kita temui saat bersilaturahmi. Kira-kira sudah direncanakan uang THR-nya akan digunakan untuk apa saja?


Makna dan Hikmah THR Dalam Islam

  • Memperkuat tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.

Memberikan THR merupakan wujud kasih sayang dan perhatian kepada keluarga, kerabat, dan tetangga. Hal ini dapat mempererat hubungan dan memperkuat rasa persaudaraan. Siapa sih yang tidak Bahagia Ketika diberi uang? Nah, menerima THR juga harus dibarengi dengan rasa syukur dan bahagia agar dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Selain itu, tradisi THR dapat membantu menyebarkan kebahagiaan dan keceriaan di momen Idul Fitri, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.

  • Mewujudkan rasa syukur dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Menerima THR dapat menjadi momen untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, baik berupa kesehatan, rezeki, maupun kebahagiaan. Memberikan THR kepada keluarga, kerabat, dan tetangga juga merupakan wujud rasa syukur dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Tradisi THR ini dapat membantu menyebarkan kegembiraan dan keceriaan di momen Idul Fitri, khususnya bagi anak-anak.

  • Membantu fakir miskin dan kaum dhuafa.

Memberikan THR kepada fakir miskin dan kaum dhuafa merupakan bentuk zakat dan sedekah yang dapat menghapus dosa dan meningkatkan pahala di sisi Allah SWT. serta dapat meningkatkan solidaritas dan kepedulian sosial terhadap mereka yang kurang mampu.

Panduan Manajemen Harta Islam untuk THR

  1.   Menentukan besaran THR yang sesuai dengan kemampuan finansial.

Ingat, jangan gunakan hutang untuk membiayai THR karena hal ini dapat menimbulkan masalah keuangan di masa depan. Sesuaikan besaran THR dengan kemampuan finansial. Jangan sampai terbebani dengan pengeluaran THR yang berlebihan yang malah berdampak pada hal negative, ya!

  1. Memprioritaskan kebutuhan pokok dan kewajiban finansial.

Prioritaskan terlebih dahulu kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal sebelum menggunakan THR untuk hal -hal lain. Contohnya, untuk membayar zakat, fitrah, dan kewajiban lainnya. jika memiliki hutang, alangkah baiknya untuk prioritaskan dalam melunasinya terlebih dahulu.

  1. Memanfaatkan THR untuk investasi dan pengembangan diri.

Ketika THR sudah sampai di tangan kita, sisihkan terlebih dahulu sebagian THR untuk investasi jangka panjang, seperti emas, properti, atau Pendidikan. Gunakan juga sebagian THR untuk mengikuti pelatihan atau kursus yang dapat meningkatkan skill dan pengetahuan. Selain itu, sisihkan sebagian THR untuk dana darurat yang dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak di masa depan. Jangan pernah terlena dengan banyanya THR yang masuk ke dompet sehingga menjadikan kita semena-mena dengan pengeluaran.

  1. Bersedekah dan membantu orang lain yang membutuhkan.

Jangan lupa untuk menyisihkan 2,5% dari harta untuk zakat, termasuk THR yang diterima. Selain itu, kita bisa memberikan sedekah kepada fakir miskin dan kaum dhuafa sebagai bentuk peduli sosial kepada orang lain yang membutuhkan. Bisa dimulai dari yang terdekat seperti tetangga, anak yatim piatu, dan orang tua jompo

         5. Menghindari sikap boros dan konsumtif.

Tahap yang paling penting, buatlah anggaran! Buat anggaran yang jelas untuk penggunaan THR agar terhindar dari pengeluaran yang berlebihan. Hindari membeli barang-barang yang tidak esensial dan prioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Bisa juga untuk menlakukan investasi kepada Pendidikan, Kesehatan, atau Tabungan masa depan.

         6. Menabung dan berinvestasi untuk masa depan.

Sisihkan sebagian THR untuk ditabung sebagai dana darurat atau untuk tujuan jangka panjang, seperti pendidikan anak atau biaya pensiun. Kamu juga dapat melakukan investasi pada sebagian THR untuk instrumen investasi yang aman dan halal, seperti emas, properti, atau reksadana syariah.

  1.  Menghindari riba dan hutang yang tidak produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun