Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Digital Menjadi Jalan Pendorong Ekonomi Indonesia

14 Desember 2018   16:52 Diperbarui: 14 Desember 2018   17:40 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Ekonomi digital saat ini juga begitu diperhitungkan I Sumber Foto : dokpri

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan Indonesia sedang berupaya meningkatkan pemanfaatan ekonomi digital #Ecodigi sebagai salah satu faktor pendorong ekonomi dalam acara 'Joint Bank Indonesia-Federal Reserve Bank of New York Central Banking Forum', di Conrad Hotel, Bali, Rabu (10/10/2018).

Pada suatu hari, 1 November 2018, sambil memandang taman depan rumah, jari jemari ini menyentuh layar smartphone. Aplikasi ride sharing saya gunakan untuk memesan pengendara roda empat taxi online dari Cikeas Udik menuju Jakarta. Sekitar 30 menit setelah saya memesan via aplikasi ride sharing, kendaraan roda empat yang ditunggu pun tiba. Saya pun kemudian menaiki kendaraan transportasi online tersebut. 

Saya duduk dibangku depan disamping supir taxi online. Lima menit didalam kendaraan, supir taxi online menayakan apakah saya memiliki e-toll. Dompet berwarna merah kusam saya ambil dari tas untuk mendapatkan elektronic money berwarna biru. Uang yang tertanam didalam kartu ini saya serahkan ke supir taxi online tersebut sambil berucap "ada sekitar tiga puluh ribu saldo nya".

Supir taxi online pun menjawab "Alhamdulillah bila bapak memiliki elektronik money untuk membayar Toll, karena bila tidak ada saya pun punya tetapi harus mampir ke mini market untuk mengisi saldo terlebih dahulu" ungkapnya menjelaskan perlunya elektronic money dalam menempuh perjalanan melalui jalan toll.

Kejadian seperti ini sering kali saya alami berkali-kali ketika menggunakan jasa layanan ride-sharing. Banyak gerbang toll dalam kota yang sudah menerapkan pembayaran non tunai. Bagi pengguna jalan toll dalam kota acapkali akan menimbulkan kepanikan didepan gerbang toll. 

Pemanfaatan uang elektronik ternyata tidak hanya digerbang toll saja. Minimarket, perbankan, pusat perbelanjaan, dan e-commerce telah menerapkan sistem pembayaran non tunai yang lebih simpel dan praktis. Dengan uang elektronik kita tidak perlu banyak membawa uang tunai didalam dompet.

Baca Juga Elektronik Money Rupiah, Wujud Bela Negara Tanpa Senjata 

Penggunaan aplikasi ride sharing dengan saldo yang tertanam nilai uang didalamnya, saat ini dapat melakukan transaksi tidak hanya layanan ride sharing tetapi juga pembelian makanan, membayar pulsa handphone / listrik, membeli obat, belanja harian, memesan jasa pijat, jasa kebersihan rumah, tiket cinema dan lain-lain. 

Layanan ride sharing dengan aplikasi yang menerapkan uang elektronik salah-satu contoh ekonomi digital. Kita sudah tidak bisa menolak layanan yang menerapkan non tunai. Sudah merupakan keniscayaan bahwa ekonomi digital #Ecodigi menjadi jalan pendorong ekonomi indonesia yang lebih baik di masa depan.

Ekonomi Digital #Ecodigi Melalui Start Up Mendorong Investasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun