Mohon tunggu...
Ade Asep Syarifuddin
Ade Asep Syarifuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Search Excellent of Life

Saya seorang jurnalist di Pekalongan. Website saya www.radarpekalongan.co.id Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Skala Prioritas Itu Mengerjakan yang Penting Lebih Dulu

11 Maret 2020   00:00 Diperbarui: 11 Maret 2020   16:48 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
healthcareweekly.com

Untuk agenda membuat penugasan liputan khusus tentang virus Corona, ini pun bisa diserahkan kepada pemimpin redaksi dan jajarannya. Yang penting ada diskusi terlebih dahulu sebelum penugasan dimulai.

Mendahulukan yang Utama

Hidup ini terdiri dari pilihan-pilihan. Ada yang utama dan ada yang menjadi supporting atau pendukung. Yang utama harus didahulukan dan yang tidak utama bisa dikebelakangkan. 

Bagaimana kalau penting semua? Kalau kita menilai itu penting semua, coba teliti lebih detil lagi. Yang namanya hidup ini ada skala prioritas, kalau semuanya prioritas berarti ada dua kemungkinan. 

Pertama, kita tidak bisa memilih mana yang penting bagi kita dan mana yang  kurang penting bagi kita. Kedua, kita tidak percaya kepada orang lain, padahal pekerjaan itu bisa didelegasikan kepada pihak lain, yang penting secara atura main bisa dijalankan secara maksimal.

Kalau semua hal harus dilakukan oleh tangan sendiri, sementara waktu kita hanyalah 24 jam, maka sangat tidak mungkin pekerjaan hari ini bisa kita tuntaskan hari ini juga. 

Bahkan kalau kita berusaha melakukan sesuatu secara cepat, berusaha lebih keras, lebih cekatan, atau lebih apa lagi. Kalau hal di atas dilakukan, sama saja kita bekerja sambil mengejar pergerakan waktu detik demi detik. 

Betapa capeknya kita, betapa tersiksanya kita. Hidup persis seperti atlet atletik, yang keberhasilannya diukur dari secepat-cepatnya kita sampai di garis finish. Yang muncul malah kondisi tertekan, stres dan bisa jadi kita sakit. Kalau sudah sakit, kita perlu waktu lagi untuk recevory. Pekerjaan yang mestinya selesai hari itu harus tertunda beberapa hari ke depan.

Apa bedanya arloji dengan kompas? Arloji itu untuk menunjukkan hari itu kita memiliki kesempatan waktu 24 jam, 60 menit tiap jamnya dan 60 detik tiap menitnya. Sementara kompas adalah arah yang konsisten untuk menunjukkan mata angin. Kompas selalu menunjukkan arah utaran dan selatan. Tidak pernah bergeser ke arah mata angin lain. 

Apa artinya? Arloji itu analogi volume aktifitas dan pekerjaan. Seberapa banyak list aktifitas yang bisa kita kerjakan pada hari itu. Sementara kompas adalah prioritas pekerjaan. Seberapa banyak pekerjaan hari itu yang mendukung tujuan kita ke depan.

Kalau yang digunakan filosofi kompas, maka tidak ada sesuatu yang  haram untuk mendelegasikan pekerjaan, tidak ada yang salah dengan men-delete daftar pekerjaan yang tidak sesuai dengan tujuan, rencana kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun