Salah satu hasil keputusan JC dalam sidangnya di Kuala Lumpur kemarin adalah soal format kompetisi. Dalam keputusannya tersebut, JC merestui ISL dan IPL berjalan terpisah, namun keduanya tetap dalam berada dalam kendali PSSI. AFC sendiri berharap kedua kompetisi tersebut tidak lagi menggunakan nama ISL atau IPL dimusim kompetisi yang baru nanti dan bisa melebur paling lambat di tahun 2014. Namun, jalan atau tidaknya dua kompetisi yang terpisah, meski sudah masuk dalam satu payung federasi masih harus menunggu putusan dari FIFA. Sekjend AFC, Dato Alex Soosay, dalam suratnya terkait hasil putusan rapat JC mengatakan, AFC akan melaporkan hasil rapat tersebut dalam sidang Komisi Asosiasi FIFA tanggal 24 September nanti di Zurich.
Di lain pihak, salah satu anggota JC dari pihak KPSI, Hinca Panjaitan mengatakan, FIFA akan membahas kasus sepakbola Indonesia pada tanggal 4 November mendatang. "Pada 4 November akan ada rapat di FIFA, dan masalah Indonesia akan dibahas disana. Jadi Task Force AFC harus melaporkan apa saja yang sudah dilakukan untuk Indonesia," ujar Hinca Panjaitan, Sabtu (22/9) seperti yang diberitakan oleh republika online.
Ada yang janggal dengan pernyataan Hinca Panjaitan tersebut. Dalam agenda FIFA, tidak ada jadwal rapat di tanggal yang dimaksud Hinca. FIFA akan mengadakan pertemuan pada 27-28 September mendatang di Zurich Swiss. Salah satu agendanya adalah laporan dari Komisi Asosiasi, yang akan melakukan rapat pendahuluan di tanggal 24 September. Dan pertemuan FIFA berikutnya akan berlangsung di Tokyo tanggal 14 Desember nanti.
Entah apa yang dimaksudkan Hinca Panjaitan dengan melontarkan pernyataan seperti diatas. Apakah ada maksud tersembunyi, sebagaimana pula dia masih ngotot mengatakan JC wajib ikut mengelola timnas. Atau memang ketidaktahuan belaka akan agenda FIFA. Semoga saja pada pertemuan FIFA mendatang dihasilkan suatu solusi yang tepat bagi sepakbola Indonesia