Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Penghibur

5 April 2013   21:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:40 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kuubah rencana kita semula

Itu bukan berarti ku tak cinta

Mendung di wajah kelammu tak bisa menghiburku

Padahal malam ini aku ingin kau hibur

Lewat petikan dawai gitarmu

Nyanyikan tembang cinta

Secangkir kopi dalam genggaman

Di teras rumah kita, di bawah remang purnama

Namun mendung di wajahmu yang kelam

Mengubah rencanaku semula

Aku tak mau menjadi penghiburmu

Aku bukan wanita penghibur

Hidupku sudah terlalu rumit untuk bisa mengatasi kerumitan milikmu

Jadi kubatalkan rencana kita semula

Maafkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun