Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Apa dengan Taman Safari Prigen?

11 Februari 2016   12:06 Diperbarui: 11 Februari 2016   16:09 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Taman Safari Prigen"][/caption]Taman Safari terbesar dan terbaik di benua Asia terletak di lereng pegunungan Arjuna Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Fakta inilah yang belum disadari oleh masyarakat Indonesia, akan keberadaan Taman Safari Prigen yang lebih dikenal sebagai Taman Safari Indonesia II. Safari Prigen dikelilingi kawasan wisata Batu-Malang, Pacet-Trawas Mojokerto hingga Tretes- Pandaan Pasuruan. Kawasan Safari Prigen memiliki luas 350 hektar dan beroperasi sejak 29 Desember 1997. Tempat wisata di Jawa Timur ini sangat aktif sebagai lembaga riset dan konservasi satwa dengan spesies langka. 

Untuk lebih mengenalkan sensasi pengalaman rekreasi yang berbeda, program serta fasilitas terbaru yang akan tersedia, Safari Prigen dan Kompasiana menyelenggarakan Kompasiana Coverage: How Close You Are #SafariPrigen bertempat di Madam Tan Wok Bar Jogjakarta pada 6 February 2016 lalu. Dihadiri rekan media massa dan 25 Kompasianer ( ada dari Jogja, Bantul, Sleman, Solo Raya, Madiun, Mojokerto, Surabaya), menghadirkan narasumber Ashrully Setia (Marketing Communication Manager Taman Safari Indonesia II Prigen) dan Suhadi (Keeper Supervisor untuk Badak dan Gajah). Turut mendampingi tim Safari Prigen adalah Idham Rustian (Kepala Penjualan dan Pemasaran Taman Safari Indonesia II Prigen).

Ashrully mengakui bahwa Taman Safari Indonesia I Cisarua dan Bali Safari & Marina Park lebih akrab ditelinga masyarakat Indonesia. Namun Safari Prigen memiliki keunikan tersendiri sebagai bagian dari Taman Safari Indonesia disamping Bali Safari, Batang Dolphins Center, Safari Cisarua, Safari Garden Resort & Convention Bogor. Safari Prigen merupakan wahana riset, konservasi dan edukasi bagi satwa langka yang telah mendekati kepunahan.

Safari Prigen secara aktif dan rutin memberikan edukasi pelestarian satwa ke sekolah-sekolah. Salah satu kunjungan siswa berinteraksi langsung dengan satwa gajah,  mempelajari anatomi tubuh serta melihat pemotongan kuku gajah. Selain itu diberikan kesempatan magang bagi para mahasiswa kedokteran hewan, biologi, pariwisata serta kehutanan dengan kriteria IPK minimal 3.0.

Pertukaran satwa antar lembaga konservasi dan kebun binatang antara lain untuk memperbaiki genetik satwa langka dan juga untuk menghindari perkawinan satwa sedarah. Satwa Jaliteng merupakan perkawinan silang satwa sapi Bali dengan Banteng Jawa yang menghasilkan keunggulan bobot yang lebih baik dari induknya. Ini tentu akan sangat menopang dan mendukung program ketahanan pangan khususnya ketersediaan sapi lokal yang berkualitas.

Dukungan pemerintah datang dalam proses perijinan untuk pertukaran satwa internasional serta promosi dalam berbagai pameran nasional maupun internasional.

Daya tarik utama Safari Prigen di tahun 2016 ini adalah hadirnya satwa baru dari Australia yaitu Koala dan Wombat, dan hanya dapat ditemui di Prigen saja lho. 

Dengan pengalaman sebagai keeper (pawang) di Way Kambas Lampung, Suhadi telah dapat menata program yang lebih baik pelatihan para keeper dengan model yang berbeda di SafariPrigen. Penerimaan calon keeper yang telah berusia 40 tahun harus telah memiliki pengalaman berhadapan dengan satwa buas atau liar. Para keeper di SafariPrigen dipastikan akan mendapatkan pendidikan khusus luar negeri  di tempat mitra konservasi seperti Singapore, Australia, Jepang, Belgia dan Jerman. Konservasi Gajah di Belgia sungguh sangat layak seperti kehidupan manusia, bahkan tersedia pemakaman khusus gajah di area konservasi.

Untuk menjaga kualitas hidup para satwa yang berkelanjutan, SafariPrigen didukung 3 dokter, 3 tenaga medis dan lebih dari 230 tenaga keeper. Konsumsi pakan gajah sebesar 15% bobot tubuhnya, berupa tanaman, rumput. Sementara tapir diberikan pakan pelepah kelapa. Total per hari pakan yang harus disediakan rumput, tanaman dan buah (belum termasuk daging) sebesar 11 ton. 

Kelahiran satu badak di Bali Safari dan dua badak di Safari Cisarua, memotivasi Safari Prigen untuk dapat badak akan segera memiliki kelahiran penghuni baru. Saat ini telah ada 9 kelahiran gajah di Safari Prigen. Kelahiran rusa sendiri dapat terjadi per minggunya. Total kelahiran satwa secara keseluruhan berkisar 16-20 ekor per bulan di Safari Prigen. 

Untuk penyelamatan satwa yang terancam kepunahan maupun terluka akibat aktivitas manusia di hutan telah dilakukan Safari Prigen. Evakuasi tapir di Riau yang patah kaki, kemudian dirawat di Safari Prigen telah kembali sehat dan dapat memiliki keturunan. Evakuasi harimau Aceh di Lampung Barat yang telah memangsa dua manusia dan pelepasan kembali harimau Sumatera ke habitat aslinya yang tentunya terus dapat dipantau melalui alat microchip. Evakuasi gajah yang terluka saat tragedi Sampit Kalimantan, dibawa ke Safari Prigen untuk normalisasi kembali kehidupannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun