Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sampai Sekarang Pengguna BlackBerry Masih Bisa WhatsApp

3 Februari 2018   08:20 Diperbarui: 22 Mei 2018   23:00 103504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://res.cloudinary.com/dgiaf1quc/image/upload/v1498035642/whatsapp-bb_sjo5uw.jpg

Sejak 31 Desember 2017 lalu merupakan akhir kerjasama BlackBerry (BB) dan WhatsApp (WA). Mulai 1 Januari 2018 secara resmi keduanya "bercerai" namun bukan karena orang ketiga, melainkan WA beranggapan perangkat BB tidak lagi mampu mendukung inovasi WA yang terus dilakukannya. 

Saya sebagai pengguna BlackBerry yang militan dan tabah penuh sukaria mendapatkan informasi itu jauh hari sebelum tanggal 31 Desember 2017 dari berbagai pemberitaan media utama dan dari aplikasi  WA sendiri yang sering otomatis muncul ketika ber-WA-ria.  Dalam rilisnya itu WA menyarankan untuk mengganti perangkat gawai yang mampu mendukung inovasi WA.

Pemberitahuan pihak WA yang otomatis sering muncul di saat buka WA di Black Berry. Sumber gambar ; Screenshoot dari BlackBerry
Pemberitahuan pihak WA yang otomatis sering muncul di saat buka WA di Black Berry. Sumber gambar ; Screenshoot dari BlackBerry
Benar saja, saat sedang asik-asik ber-WA-ria dini hari memasuki tahun baru 2018 tiba-tiba WA tidak lagi bisa dioperasikan di BlackBerry. Padahal saat itu saya sedang asyik bercanda dengan saudara dan teman-teman via WA dalam suasana Tahun Baru. Mendadak diputus itu sakitnya di sini!  Hahahaha!

Saat keluarga sudah tidur kelelahan habis menyambut tahun baru saya buka semacam miling list pengguna BlackBerry di seluruh dunia di BlackBerry World. Yaaa ampun deje! Banyak pengguna militan BlackBerry dari berbagai negara "teriak-teriak histeris" tak bisa WA! Hahahaha! Ada yang dari negara-negara Afrika, Amerika Latin, Asia, Eropa, dan lain sebagainya. Bahasanya pun aneh! Bagi saya itu jadi hiburan tersendiri. Heu heu heu...

Saya tak mengerti bahasanya tapi bisa memahami "kemarahan" mereka lewat banyaknya tanda seru pada kalimat yang mereka gunakan. Dari semua umpatan dan teriakan BB-mania berbagia bangsa itu, saya cuma mengerti berbahasa Inggris, Melayu (Malaysia), Indonesia dan bahasa Cinta. Hahahaha!

Besok siangnya, saya buka Google untuk cari (barangkali ada) tips-tips menghidupkan WA pada BlackBerry. Dalam pikiran saya, biasanya orang Indonesia pinter "ngakali sesuatu" kemudian dibagikan duniia maya. Dan benar saja, saya dapatkan setelah sana-sini buka berbagai situs secara acak! Tips itu saya ikuti, dan....taraaa! WA saya bisa hidup kembali di BlackBerry jadul saya. 


Saya lupa link sumber informasi itu karena saking suprise dari trial by error yang saya lakukan. Tahunya WA  bisa kembali operasional. Intinya adalah pada penginstalan aplikasi WhatsUp10 Fixer. Aplikasi ini saat itu tidak ada di BlackBerry World, jadi harus diinstall lewat appstore atau lainnya. Tapi sekarang sudah ada di BlackBerry World.

Berikut langkah-langkahnya ;

Pertama, hapus atau Uninstall WA lama yang sudah tidak operasional lagi di BlackBerry anda. Kemudian download APK di link ini.

Kedua, buka BlackBerry World dan cari aplikasi WhatsUp10 Fixer kemudian Install di BlackBerry anda. (Lihat gambar 1)

Gambar 1, Tampilan Apliaksi dari Blackberry World. Salah satunya adalah aplikasi WhatsUp10 fixer. Sumber gambar ; BlackBerry World
Gambar 1, Tampilan Apliaksi dari Blackberry World. Salah satunya adalah aplikasi WhatsUp10 fixer. Sumber gambar ; BlackBerry World
Selanjutnya, ikuti tahap pengintsalan WhatsUp10 Fixer (lihat gambar 2, 3, dan seterusnya).

Gambar 2. Setelah Aplikasi WhatsUp10 dibuka. Sumber gambar ; BlackBerry World
Gambar 2. Setelah Aplikasi WhatsUp10 dibuka. Sumber gambar ; BlackBerry World
Gambar 3, tampilan isi WhatsUp10 Fixer
Gambar 3, tampilan isi WhatsUp10 Fixer
Gambar 4. Sumber BlackBerry world
Gambar 4. Sumber BlackBerry world
Gambar 5, sumber ; BlackBerry World
Gambar 5, sumber ; BlackBerry World
Hasil WA yang anda didapatkan tetap berlisensi seperti gambar di bawah ini ;

Tampilan WhatsApp berlisensi. Sumber gambar : BlackBerry
Tampilan WhatsApp berlisensi. Sumber gambar : BlackBerry
Aplikasi WA selalu menuntut update versi terbaru setiap beberapa hari sekali (Ini link-nya). Menurut saya, kita tidak tidak mesti mengikutinya setiap waktu, melainkan tergantung kebutuhan saja. 

gambag Screenshoot aplikasi APK. Sumber gambar ; https://www.xyzarena.com/whatsapp-apk-download-latest-version.html
gambag Screenshoot aplikasi APK. Sumber gambar ; https://www.xyzarena.com/whatsapp-apk-download-latest-version.html
Satu kekurangan aplikasi WA dari  WatsUp10 Fixer ini adalah tidak bisa kirim gambar dan video ke teman atau grup WA. No Problemo, yang penting bisa ngetik cepat, berkomunikasi tulisan di grup WA.

Silahkan coba semua langkah atau tahapan. Mungkin cara penyampaian tips ini tidak terlalu sempurna karena hanya berdasarkan pengalaman. Saya bukan ahli IT. Saya termasuk jadul dan gabtek untuk urusan ginian. 

Sebenarnya tips ini mau saya tulis beberapa minggu lalu, tapi saya masih ragu karena ;

Pertama, apakah aplikasi ini langgeng atau tidak, karena penggunaan WahtsUp10 Fixer tidak kompatibel. Dan kebetulan ada informasi yang saya baca bahwa pihak WA masih memberi kesempatan penggunaan WA untuk beberapa tipe BlackBerry tipe terbaru sampai tanggal 14 Januari 2018 . Setelah tanggal 14 Januari tiada ampun WA akan dihentikan sama sekali!  

Kedua, secara kebetulan di grup WA yang saya ikuti ada 2 orang kawan yang suami dan keluarganya pengguna BlackBerry. Sejak awal Januari lalu tidak bisa lagi  WA. Tips  ini kemudian saya sampaikan ke mereka, dan syukurlah  bisa ber-WA-ria lagi. Jadi saya rada pede untuk menulis artikel ini.

Saya merupakan orang jadul, sudah kadung cinta dengan BlackBerry. Bentuknya kecil dan keypad konvensional (non-touchscreen) memudahkan saya mengetik dibandingkan pakai smartphone ber-touchscreen. 

Dulu saya pernah coba mengganti BB dengan Smartphone yang touchscreen, tapi setelah sebulan lebih saya pakai ternyata "tidak nyaman" dibandingkan  keypad konvensional BlackBerry. Kecepatan mengetik saya bisa mengimbangi kecepatan pikiran saya saat menulis. 

Artikel Kompasiana saya sudah 1000 buah. Sekitar 99 persen saya tulis dan posting lengkap dengan gambar melalui BlackBerry jadul ini. Tentunya lewat aplikasi MSWord yang saya install di Blackberry Q5 yang saya pakai hingga sekarang.

Kenapa tidak pakai laptop? Entah mengapa, kalau pakai BlackBerry lebih mudah dan ide keluar lancar jaya. Saya bisa membuat artikel di mana pun berada; di post satpam, warung,  camp tukang, parkiran, dan lain-lain. Sementara kalau pakai laptop" kok resmi banget, jadi malah banyak bengongnya!" Heu heu heu...

Menjadi pengguna BlackBerry pada Jaman Now butuh ketabahan. Banyak kawan yang membully saya supaya ganti Hp baru. Dikatain "Gagal Move on" ; "Jadul" ; "Tak mau belajar hal baru" dan lain-lain sudah sering saya terima. Semua itu saya terima dengan riang gembira karena saya kan Lelaki Pemalu. Heu heu...

Mungkin teman-teman Kompasianer sekarang tak banyak yang pakai BB melainkan  Smartphone keluaran terbaru sehingga tak bermasalah dengan WA. Saya berharap tips ini bisa disampaikan ke teman yang masih jadul, om-tante atau opa-oma yang masih setia menggunakan BlackBerry. 

Oh, ya satu lagi....Pssst! BB dan WA kan sudah resmi bercerai. WA sudah tak maulagi 'nganu sama BB, tapi diam-diam BB ternyata masih bisa untuk  WA. Mohon jangan bertahukan pihak WA di negeri paman Sam, ya...Nanti ini barang diberangus pihak WA. Kasihan lah kami pengguna BB jadul ini. Heu heu heu! 

----

Peb3/02/2018 by BB Q5

BACA juga tentang BlackBerry ini 

Link tambahan informasi ; https://m.facebook.com/mbahjhonz30/posts/1884516738503519

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun