Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Uji Nyali Jokowi dan Prabowo Menghadapi "Tantrum" SBY

14 September 2018   12:51 Diperbarui: 14 September 2018   21:48 3823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(nasional.kompas.com)

Keinginan SBY yang memaksakan AHY meskipun dalam rilis survey selalu unggul, toh belum cukup menjanjikan dan menjamin semuanya baik-baik saja. Catatan, pengalaman di dunia politik belum juga setahun penuh, pengalaman militer juga belum apa-apa. Artinya, masih terlalu tergesa-gesa untuk menjadi pimpinan nasional. Mereka jauh lebih butuh Prabowo sebenarnya. Tantrum sukses besar.

Hal ini akan menjadi pola berulang. Ingat tantrum itu mekanisme mencari perhatian, ketika itu bisa dipakai, besok lagi akan digunakan, diulang lagi dan lagi. Di sini kejelian Jokowi diuji, atau karena pengalaman menghadapi tiga anak mungkin.

Prabowo ternyata tidak tahan dengan rengekan, ngambeg, dan perilaku agresif lain. Memang seolah menyelesaikan masalah, padahal itu adalah menyembunyikan masalah dan potensi menjadi "penyakit" di dalam organisasi kebersamaan itu.

Kehendak SBY yang merasa diri lebih, merasa paling itu terfasilitasi ketika Prabowo-Sandi datang, sowan, dan menilai bahwa mereka yang butuh SBY. Ini bukan sikap mengalah untuk menang, memang kalah dan pihak lain memang dengan telak. Semua semu, kanak-kanak, dan jangan kaget potensi ledakan dasyat tinggal menunggu waktunya saja.

Sikap bijaksana itu tidak sekali jadi, perlu proses kematangan dalam banyak segi. Pengalaman, pendidikan, kehendak, dan jelas iman turut serta. Itu kualitas pembeda bagi masing-masing pribadi. Dan Jokowi dan Prabowo memperlihatkan perbedaan yang sangat jelas dan tegas.

Terima kasih dan salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun