Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Sisi Rasionalitas, Belajar dari Kasus "Gladiator" ala Bogor

18 September 2017   06:16 Diperbarui: 18 September 2017   11:03 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Budaya Terabas, Enggan Kerja Keras

Karena keluarga sudah menolak otopsi, semua selesai, bahkan walikota pun dengan jawaban dan dalih yang sama. Ini memang tidak salah, sepanjang sesuai dengan prosedur, namun tentu kriminal bukan semata-mata prosedural, masih ada pula keadilan bagi pihak yang menjadi korban. Memang harus kerja keras karena perlu meyakinkan keluarga, mencari siapa yang bisa menjadi penghubung untuk meyakinkan, dan itu kerja keras, bukan budaya birokrasi warisan Belanda ini.

Memaafkan dan Mengampuni  Berbeda dengan Konsekuensi Hukum

Ranah yang berbeda. Pengampunan dan maaf berbicara mengenai dunia spritualitas dan sosial, jika hukum adalah tertib hidup bersama. Bisa mengurangi namun bukan meniadakan konsekuensi hukum tentunya. Dengan dalih tidak ada laporan, sudah dimaafkan bisa selesai, jika kriminal dan nyawa melayang tentu tidak begitu saja bisa selesai kasus hukumnya. Hal ini banyak terulang dan akan terus terulang jika tidak disadari sebagai gejala buruk berbangsa dan bernegara. Alasan orang besar, di bawah umur, masih panjang masa depannya, dan ujung-ujungnya tidak diselesaikan. Kasus model ini bukan hanya satu dua kali, berkali-kali.

Hukum harus ditegakkan, penegak hukum mau bekerja keras dan cerdas. Korban dan pelaku mendapatkan keadilan dan konsekuensi yang setimpal. Semoga tidak ada lagi jeritan karena birokrasi prosedural dan semacamnya terjadi lagi.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun