Siapa sih yang bisa mengatakan kalau FPI toleran, percaya keberagaman, dan melindungi yang lebih kecil? Apa bukan karena banyaknya kasus yang membelit elitnya? Atau karena nada keras yang diketokkan ke HTI? Â Ranah ini jauh lebih bisa diyakini dariada perubahan sikap mereka yang tiba-tiba jauh lebih halus dan seolah garda terdepan sejak lahirnya akan jiwa NKRI dalam diri mereka. Â Apa yang disajikan Anies dengan kedekatan pada kelompok ini, apa tidak akan menjadi jerat dan batu sandungan kala pemerintah pusat memiliki pandangan dan penilaian berbeda?
Seumpama kemenpolhukam mengaji untuk pembekuan FPI, bagaimana Anies sebagai gubernur yang tetap menjadi bawahan atas birokrasi pemerintahan pemerintah ousat itu bisa mengambil sikap yang sejalan. Apakah semudah itu membalik ideologi organisasi massa yang  terkenal  garang bahkan dengan seagama namun beda aliran saja bisa bertindak sekejam itu? Lupa kisah pemukulan di Monas? Lupa gubernur tandingan, atau seolah bisa menguasai pemerintah dengan ancaman revolusi segala macm itu? Mosok tiba-tiba merasa menjadi penyelamat negeri karena pimpinannya yang minggat malah dikatakan hijrah, apa bukan menodai agama jika demikian?
Prestasi Anies Garansi Prabowi Bisa Bersaing Ketat
Soal suara agak berat Prabowo bisa menguasai pemilih. Isu dan fitnah yang biasa menjadi gaya kampanye sebagaimana 2014 dan pilkada DKI tentu sudah mulai terbaca. Artinya untuk menangguk suara cukup bisa selevel prestasi Anies sebagai taruhannya. Melihat selama ini susah bisa mengharapkannya. Belum  lagi wakil yang sepadan dan mumpuni.
Pilihan Prabowo untuk bersikap, memilih rekan, Â memilih kader pun selama ini ebih banyak gagalnya. Â Menunggu tiket satu ini, Jakarta seperti apa yang akan disajikan.
Salam