Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Milenial Melahirkan Generasi A3

6 Agustus 2019   06:39 Diperbarui: 6 Agustus 2019   06:59 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya, banyak orang di negeri ini yang punya rasa kasih sayang, empati, dan simpati yang kuat. Ini dibuktikan dengan banyaknya organisasi-organisasi bidang sosial yang diikuti anak muda milenial. Tapi terang saja, banyak pula generasi antipater, alias antipati yang lahir dan membahana.

Perilakunya macam-macam, mulai dari efek kesenjangan orang kota dan desa, penobatan kalimat yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin, hingga hanya sekedar nge-like postingan duka tanpa diringi bantuan dan doa. Wajar saja semakin hancur negara ini.

Jika kita lihat aspek pendidikan, saat ini begitu mudah didapat. Beda dengan kita dahulu yang mesti berkelahi dengan penjajah untuk bisa sekolah, bekerja mati-matian dan bertangiskan darah demi untuk beli buku, dan juga berkali-kali demo untuk mewujudkan pendidikan yang adil, beradab, dan mensejahterakan.

Lebih lanjut, perilaku antipati akan membuat kaum milenial semakin terpecah dan tidak beradab. Semakin berbahaya jika mereka punya komunitas dan keturunan dengan perilaku semacam itu. Apa jadinya negeri ini!

Antisosial

Penisbatan antisosial sangat tepat untuk kaum milenial. Bukan semata-mata menyudutkan milenial ke arah "negatif", tetapi memang keadaannya yang mengarah ke sana. Contoh sederhana saja, belanja online. Sikap "tidak mau ribet" kaum milenial agaknya sangat didukung dengan teknologi serba digital saat ini. Mau beli pulsa, tinggal order ditoko online atau transfer sendiri. Mau beli baju tingga order di toko online. Mau beli makan juga tinggal order ojek-online.

Secara rasionalis, memang lebih efektif, efisien, cepat, memudahkan, dan tidak ribet. Namun jika dipandang secara sosialis, perilaku ini lama-kelamaan akan menggerogoti tali silaturahmi. Termasuk juga dimasyarakat, mereka akan menjadi tipe kaum individualistik. Memang tidak mengapa sesekali punya jiwa individual, tapi secara hakikat manusia itu dilahirkan sebagai makhluk sosial yang butuh dan saling membutuhkan satu sama lain.

Pergaulan nyata, sekarang memang terkesan tradisional dan konvensional. Tetapi perilaku inilah yang bisa meruntuhkan sikap antisosial. Kita harus bina lagi pemikiran dan mindset kaum milenial, salah satunya dengan sikap berikut ini:

Ajak Milenial Meet Up

Generasi A3 harusnya sering meet up dan terlibat dalam berbagai kegiatan di negeri ini. Entah itu kegiatan sosial, edukasi, ekonomi, ataupun kegiatan cinta tanah air, mereka harus dilibatkan. 

Dan jika perlu, jadikan mereka tokoh atau peran utama didalamnya. Tentu saja kegiatan ini harus berupa temu langsung antara orang yang satu dengan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun