Mohon tunggu...
Nury Ajalah
Nury Ajalah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kamus Lengkap Kinerja Buruk Ahok Selama Memimpin Jakarta

24 Maret 2017   01:41 Diperbarui: 24 Maret 2017   01:59 2672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Screenshot dari Kompas.com

Para pendukung Ahok selalu berteriak dan membanggakan diri bahwa kinerja Ahok selama memimpin Jakarta dikatakan memuaskan. Sayangnya, kebanggaan yang selalu mereka umbar ke publik itu hanya isapan jempol belaka.

Dari awal kampanye, kinerja Ahok yang selalu mereka umbar, selalu saja dan itu-itu saja tentang bekas tempat maksiat kalijodo yang disulap menjadi RPTRA RTH. Lagi-lagi Kalijodo, tak ada yang lain. Seolah karena Kalijodo, Ahok lantas menjadi gubernur paling alim dan paling sholeh karena memberangus tempat maksiat. Seolah karena Kalijodo, lantas Ahok dicap sebagai gubernur yang paling berhasil.

Ini salah satu video kebanggan mereka yang selalu dibawa petangtang-petengteng untuk dijadikan bahan kampanye. Dari saking fanatiknya mendukung Ahok, mereka tak mau mencari fakta dan data bagaimana kinerja Ahok sebenarnya. Ini yang miris.

Membangun opini bahwa Ahok adalah gubernur yang sukses bekerja, jelas ini merupakan opini yang tanpa dasar, hanya retorika saja. Mari objektif menilai kinerja Ahok yang sebenarnya. Sertakan data yang valid. Jangan melulu Kalijodo yang dijadikan andalan.

PertamaTata kelola keuangan. Sejak Ahok memimpin Jakarta, keuangan Pemprov DKI menjadi amburadul. Data Ini adalah hasil audit BPK, bukan mengada-ada. BPK menemukan 50 temuan senilai 30, 15 Triliun. Dan dari 30, 15 Triliun tersebut, 41 Miliar terindikasi merugikan keuangan negara/daerah, ini yang pertama. Kedua, kekurangan penerimaan daerah sebanyak 5, 8 Miliar. Dan yang ketiga, dana administrasi sebesar 30, 11 Triliun, salah satunya berupa aset dinas pendidikan senilai 15, 2 Triliun, serta aset lainnya berjumlah 14, 5 Triliun rupiah.

Artinya, semua temuan BPK tersebut masih berkutat pada dana budgeting. Padahal, sejak Ahok menjadi gubenur banyak menerima dana non bugdeting di luar APBD. Salah satu contoh dana non budgeting yang telah diterima Ahok sesuai pengakuannya sendiri adalah dana kontribusi tambahan dari proyek reklamasi teluk Jakarta. Bayangkan jika dana budgeting dan non budgeting itu digabung, berapa puluh Triliun dana yang tak jelas arah dan alirannya kemana selama kepemimpinan Ahok. Maka sangat lah pantas bila Ahok mendapat gelar Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK.

Kedua, Pertumbuhan ekonomi. Di bawah kepemimpinan Ahok, pertumbuhan ekonomi Jakarta mengalami kesulitan dalam merangkak. Tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Jakarta hanya ngesot di angka 5, 88 %. Dan parahnya, di tahun 2016 merosot menjadi 5, 75%. Ini miris.

Ketiga, kemiskinan. Dari 363, 2 ribu orang miskin di Jakarta per Maret 2012 atau 3. 69%, pada tahun 2016 jumlah orang miskin meningkat menjadi 384, 3 ribu orang, atau sekitar 3, 75%.

Keempat, Penggusuran. Sebagaimana telah saya katakan sebelumnya, bahwa penggusuran yang dilakukan Ahok sejatinya hanya “memindahkan kemiskinan dari satu tempat ke yang tempat lain.” Hal ini dapat dibuktikan dengan data dari LBH Jakarta. Selama kepemimpinan Ahok, telah terjadi 113 Penggusuran, dengan menelan korban sebanyak 6.145 KK dan 6. 283 unit usaha.

Parahnya, 60% dari jumlah korban penggusuran tersebut, tidak mendapatkan solusi dari pemerintah, dan yang paling dominan adalah solusi terkait mata pencaharian mereka. Ironisnya, 80% dari 113 penggusaran, dilakukan secara sepihak oleh Ahok, tanpa adanya musyawarah dengan warga.

Yang paling mengejutkan adalah, Komnas HAM sampai menyebut bahwa penggusuran yang dilakukan Ahok merupakan tindakan yang tidak manusiawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun