Mohon tunggu...
Dahrun Usman
Dahrun Usman Mohon Tunggu... Essais, Cerpenis dan Kolomnis -

Manuisa sederhana yang punya niat, usaha dan kemauan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Angklung, Bandros dan Wisata Kota Bandung

26 Juli 2017   17:05 Diperbarui: 26 Juli 2017   17:12 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemkot Bandung terus berinovasi dan berkreasi mewujudkan Smart Cityserta meningkatkan pelayanan umum terhadap warganya. Beberapa hal yang selalu ditingkatkan adalah bidang transportasi, trotoar, taman, dan fasilitas umum lainnya. Dalam bidang transportasi, Pemkota Bandung terakhir mengeluarkan Angklung (Angkutan Kota Keliling Bandung) sebagai pelengkap Bandros.

Bandros yang merupakan kepanjangan dari Bandung Tour on The Bus adalah bus tingkat di Kota Bandung yang disediakan oleh pemerintah Kota Bandung bagi wisatawan yang hendak berkeliling kota Bandung. Bus ini diresmikan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil bertepatan dengan malam tahun baru 2014. Bus wisata ini akan melayani para wisatawan di kota Bandung secara gratis. 

Bandros juga merupakan bentuk Corporate Social Responsibility dari Telkomsel yang bekerjasama dengan pemerintah kota Bandung. Bus berkapasitas kurang lebih 30 orang ini dimaksimalkan di lantai dua, sementara di lantai satu hanya ada 6 kursi bulat, kursi panjang, lalu ada balkon di luar yang bisa dipakai turis untuk berdiri. Bandros ini juga memiliki 3 warna, yaitu merah, biru, dan kuning (Wikipidea).

Pada hari Rabu, 1 Maret 2017 Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resmi meluncurkan Angklung (Angkutan Kota Keliling Bandung) Eksekutif. Peluncran Angklung Eksekutif ini dilakukan di Halaman Rumah Makan Paviliun Sunda, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung. Inovasi ini sebagai bentuk perwujudan transportasi modern di kota Bandung. 

Tarif Angklung ini sekitar Rp 7.000 hingga Rp 12.000 sekali jalan. Berbeda dengan angkot pada umumnya, Angklung dilengkapi fasilitas yang menunjang aktivitas masyarakat Kota Bandung, seperti Wifi, AC, dan televisi untuk menghibur penunpang. Sampai saat ini Angklung memiliki 5 sampai 12 rute yang melalui jalanan Kota Bandung untuk melayani masyarakat Kota Bandung. Jumlah Angklung mencapai 1.600 unit dengan kouta perbandingan 30% dari jumlah angkot yang ada di Kota Bandung.

Berbagai terobosan yang dilakukan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mempercantik Kota Bandung berdampak positif terhadap indeks kebahagiaan warganya. Buktinya, tahun ini indeks kebahagiaan warga Kota Bandung mencapai 70,60%. Selama ini, tingkat kebahagiaan seseorang hanya diikuti berdasarkan tingkatan ekonomi seseorang. Padahal, secara teoritis, pengkuran indeks kebahagiaan bisa dilakukan melalui indikator subjektif atau dikenal sebagai pengukuran bersifat "Beyond GDP".

 Kebahagiaan merupakan suatu hal yang dirasakan secara berbeda oleh setiap orang, ka rena itu pengukuran kebahagiaan merupakan hal yang subyektif yang digunakan untuk me lengkapi indikator obyektif. Berbagai penelitian tentang indeks ke bahagiaan mengaitkan keba hagiaan dengan komponen kepuasan hidup dan emosi positif.

Indeks kebahagiaan diukur menggunakan data primer hasil survei. Menurut kategori res - ponden, komposisi responden sebagai kepala rumah tangga sebanyak 59 persen. Berdasarkan jenis kelamin, responden perempuan lebih sedikit dibanding responden laki-laki, yaitu masing-masing 40% dan 53%. Selain itu, sebagian besar responden berpendidikan tamat SMA/ SMK/MA (45,9%) dan sekitar 13 persen responden yang lulus perguruan tinggi. Hasilnya, indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandung sebesar 70,60, skala 0-100.

Tiga aspek kehidupan yang memiliki kontribusi paling tinggi ada lah pekerjaan (11.91%), hubungan sosial (11.39%), dan keharmonisan ke luarga (11,28%). Indeks kebahagiaan masyara kat Kota Bandung yang tertinggi adalah yang terkait dengan kehar monisan keluarga dengan dengan indeks 78,34.

Urutan kedua dan ketiga indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandung adalah indeks kebahagiaan yang terkait dengan hubungan sosial dengan nilai indeks sebesar 74,20. Indeks kebahagiaan yang terkait dengan kondisi keamanan dengan nilai indeks sebesar 73,56 atau kondisi kesehatan sebesar 73,55.

Walaupun pembangunan fisik dan fasilitas umum meningkatkan indeks kebahagiaan warga Kota Bandung tetapi masih banyak persoalan yang belum bisa diselesaikan, diantaranya adalah banjir dan parkir di trotoar. Masih banyak warga Kota Bandung yang parker tidak pada tempatnya, diantaranya adalah di bawah Skywalksehingga menyebabkan kemacetan di ruas Jalan Cihampeulas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun