Gab semakin berkembang setelah kerusuhan Charlottesville pada 2017. Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Paypal, dan Squarespace mem-banned white nationalist. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Gab. Torba menambahkan fitur-fitur baru di Gab sehingga white nationalist mendapat tempat lain yang lebih aman dalam 'kebebasan berpendapat'.
Meskipun sedang offline dan berbagai 'badai' menerpa, Gab masih diusaha kan untuk tetap dapat mengakomodir orang-orang semacam Robert Bowers. Hal ini menunjukan betapa parahnya kondisi politik AS. Pandangan-pandangan 'anti mainstream', seperti teori yang dikembangkan oleh Christopher Cantwell (pengguna Gab yang anti Yahudi) yang menyebut Bom Pipa Florida dan penembakan Pittsburgh merupakan pekerjaan intelijen untuk mempengaruhi pemilihan umum AS yang akan berlangsung sebentar lagi.
Pandangan semacam itu nampak tidak asing bagi masyarakat Indonesia.