Mohon tunggu...
Norman Meoko
Norman Meoko Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Menulis Tiada Akhir...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Masih Bersemikah Cintaku di Rumah Susun?

9 Desember 2017   23:33 Diperbarui: 9 Desember 2017   23:36 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat film Cintaku di Rumah Susun? Banyak yang lupa tetapi tidak sedikit yang masih ingat, tentunya! Cintaku di Rumah Susun adalah film komedi situasi yang terkenal di Tanah Air pada 1987. Artis dan aktor kawakan seperti Deddy Mizwar (kini wakil gubernur Jawa Barat), Tuti Indra Malaon, Eva Arnaz serta comedian Asmuni serta Kadir.

Intinya: film Cintaku di Rumah Susun mengambarkan sebuah sketsa karikatural tentang kehidupan di rumah susun sederhana yang penghuni beraneka ragam. Suguhan komedi menjadikan film ini tersohor di zamannya.

Persoalnya sekarang: masih adakah cinta di rumah susun -- apapun namanya itu?

Tampuk kekuasaan kini berada di tangan seorang Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno. Akankah denyut jantung di rumah susun menjadi perhatian sang pemegang tampuk kekuasaan sekarang ini?

Jujur saja banyak cerita sendu di balik begitu banyak rumah susun yang berdiri di Ibu Kota Jakarta. Ada yang tersenyum. Namun ada pula yang dibayangi awan kelabu ketika tinggal di rumah susun. Tak dapat dipungkiri hingga kini masih banyak penghuni rumah susun tidak sanggup lagi membayar uang sewa terutama di rumah susun sewa (rusunaw). Salah satunya pernah terjadi di

Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat. Salah satunya Aini. Ia kini hanya pasrah. Dia tidak mampu lagi membayar sewa selama Sembilan bulan di rusunawa tersebut. Ia jujur mengaku pekerjaan suaminya sebagai tukang service AC tidak cukup untuk membayar sewa rusunawa."Penghasilan suami saya sebagai tukang service AC tidak menentu," Aini kembali bercerita.

Kasus ini pernah terangkat di media massa pada Agustus 2017 lalu. Sebagian penghuni Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat diketahui menunggak biaya sewa. Salah satunya ya Aini tadi. Sebagian besar penunggak biasa sewa di Rusunawa Pesakih adalah janda, pengangguran serta pekerja informal yang tidak menentu penghasilannya.

Seperti halnya Aini, penghuni yang menunggak biaya sewa memohon kepada Pemerintah untuk memberi keringanan kepada penghuni yang belum bisa membayar biaya sewa. Mereka berharap tidak terjadi tindakan penggusiran. Bagi penghuni, Rusunawa Pesakih adalah tempat terakhir mereka berteduh, berinteraksi dan membesarkan anak-anak. Di sana mereka menggantung hidup dan kehidupan.

Petugas Administrasi UPRS Pesakih, Fajar Budiman, 3 Agustus 2017 lalu menyebutkan, tunggakan sewa rumah susun yang dikelola Pemprov DKI Jakarta mencapai angka Rp 32 miliar. Salah satunya yang penunggaknya terbilang banyak adalah Rusunawa Pesakih di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

Tercatat ada 213 unit yang lunas. Sementara yang menunggak mencapai 427. Jumlah unit ada 640 unit, satu blok 80 unit. Total penghuni Rusunawa Pesakih sebanyak 2.673 jiwa. Mereka merupakan warga yang direlokasi dari Kapuk, Kedaung, Kebun Jeruk, Duri Utara, Palmerah, Kali Ampuran, Kebon Jeruk, Rawa Buaya, Duri Utara, Palmerah dan Kemanggisan.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi menyebutkan, tingginya angka penunggak sewa rusunawa itu mengindikasi ada kelemahan dalam program relokasi. Pemindahan warga dari pinggiran sungai, waduk atau kolong jalan idealnya tidak mematikan sumber mata pencarian mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun