Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buat yang Kepepet, Yuk Buat Omelet!

18 Mei 2015   17:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:51 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1431944000191302716

[caption id="attachment_418283" align="aligncenter" width="512" caption="Omelet mie nan lezat ini bisa dimasak dalam waktu singkat (Photo credit: Dokpri)"][/caption]

Memasak termasuk salah satu life skills.Itu kata Mbah Putri dan Ibu saya.Menurut mereka – keduanya adalah ibu rumah tangga - setinggi apapun titel pendidikan dan karir seorang wanita, suami dan anak-anaknya pasti mendambakan untuk merasakan masakan sang ratu rumah tangga.Belum lagi, jika seseorang, baik pria maupun wanita bisa memasak, di manapun dia berada, maka tidak akan khawatir sampai jatuh kelaparan.Jadilah di akhir pekan, Minggu 17 Mei 2015, saya (akhirnya) menyempatkan diri untuk memasak saat berlibur di rumah orang tua.

Koleksi buku resep saya – hard plus softcopy - sebenarnya sudah bertumpuk.Tapi, ya begitulah.Kesibukan bekerja (dan bergaul juga, ahem!) seringnya menjadi alasan klise untuk malas atau enggan memasak, termasuk di akhir pekan.Namun, kalau tidak pernah serius diniatkan, memasak ujung-ujungnya berakhir sebagai wacana semata alias rencana tinggal rencana.Maka itulah, mempraktekkan minimal satu resep masakan harus masuk agenda kegiatan rutin saya setiap akhir pekan mulai Mei ini.

Berhubung saya juga masih belajar memasak (baca: kelas pemula hahaha…), maka saya pilih sajian yang cepat, singkat, namun tetap lezat. Selain praktis cara membuatnya sehingga tingkat kegagalannya bisa sangat diminimalisir, sajian ringan tetapi tetap mengenyangkan ini sungguh berkesan bagi saya pribadi.

Omelet atau martabak mie ini dulu menu andalan saya ketika menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu desa di Kabupaten Bogor. Kami, enam orang mahasiswa waktu itu, rutin berbagi tugas untuk membuat sarapan pagi sebelum pergi mengelilingi desa.Bosan makan mie rebus, mie goreng, telur mata sapi (ceplok), atau telur dadar terus-terusan, setelah memutar otak, akhirnya dapat juga menu yang membuat perut kenyang dan hati senang tanpa membuat dompet terlalu berlubang.Kami menyebutnya sebagai ‘Menu Murmeria’ atau murah-meriah ala mahasiswa.Tambahan pula, omelet mie ini sangat cocok untuk manusia modern yang waktunya terbatas (5 – 10 menit).Selamat mencoba!

Bahan-bahan yang Diperlukan:

-2 bungkus mie instan rebus atau goreng

-3 butir telur

-2 batang daun bawang diiris tipis (agar aromanya sedap)

-Potongan kecil sayur-sayuran sesuai selera, seperti daun seledri, kol, bayam, cabai, dan lainnya

TIPS:

1.Agar omelet mie kering dan renyah, di bagian luar maupun dalam, formula jumlah mie instan dan telur yang dimasak = n + 1.Jadi, jika hanya memakai 1 bungkus mie, maka telur yang dipakai adalah 2 butir.

2.Gunakan mie instan dalam kemasan yang banyak tersedia di pasaran.Penyedap yang terdapat di dalamnya bisa dipakai sebagai bumbu omelet mie sehingga tidak perlu menambahkan garam lagi.

3.Mie rebus instan lebih enak dipakai untuk membuat omelet mie.Namun, jika tidak terlalu menyukai rasa gurih, kombinasi mie goreng dan rebus juga direkomendasikan.

Cara Membuat:

·Pertama, rebus mie dalam air yang sudah mendidih sebelumnya selama CUKUP 1 hingga 2 menit.Jika terlalu lama, maka mie akan mekar dan terlalu lunak (dalam bahasa Jawa disebut mbleyek).

·Kedua, tiriskan mie hingga agak dingin. Usahakan tidak langsung mencampur tirisan mie yang masih panas dengan telur yang sudah dikocok karena telur akan mengeras dan tidak mengembang saat akan digoreng.Sebenarnya ada penjelasan kimianya untuk fenomena ilmiah tersebut, tapi jika penasaran…. Silakan di-googling sendiri yaaaa hehehehe….

·Ketiga, sambil menunggu rebusan mie menjadi dingin, potong tipis daun bawang dan irisan sayur lainnya.

·Keempat, teknik mencampur semua bahan ini harus diperhatikan baik-baik agar semua bahan tercampur rata.Satu, masukkan bumbu penyedap ke dalam mangkuk.Dua, lalu pecahkan telur dan masukkan ke dalamnya.Kocok rata.Baru tambahkan irisan daun bawang dan sayuran lainnya. Kocok hingga bumbu, telur, dan potongan sayuran tercampur menjadi satu. Tiga, baru yang terakhir masukkan tirisan mie yang sudah dingin.Aduk semua bahan hingga menyatu dengan rata.

·Kelima, panaskan minyak untuk menggoreng di wajan khusus untuk membuat dadar.Tapi, jika tidak ada, wajan biasa pun tak mengapa sekalipun mungkin kualitas lingkarannya tidak akan sebagus wajan khusus menggoreng dadar.Jika ingin menambahkan minyak saat bahan sudah digoreng, tambahkan dari pinggiran wajan dengan dialirkan pelan-pelan, bukan ke tengah-tengah wajan.

·Setelah minyak cukup panas dengan api sedang (api di kompor birunya merata karena jika masih terlihat ada warna merah, masakan cenderung gosong), masukkan semua bahan dengan merata ke dalam wajan.

·Tutup wajan saat menggoreng dan biarkan hingga bagian bawah mengering.Untuk menggoreng omelet mie, bahan HANYA PERLU 1x dibalik saat menggoreng agar tidak terlalu menyerap minyak.

·Lalu, bagaimana tahunya jika bahan omelet sudah kering hingga bisa dibalik saat digoreng? Angkat sedikit bagian pinggir bahan (bukan bagian tengahnya).Jikalau sudah kering, maka bahan bisa dibalik pelan-pelan dan digoreng bagian yang tadinya di atas hingga mengering.

·Pengalaman selama ini, waktu untuk menggoreng bagian atas omelet mie biasanya relatif lebih singkat dibanding bagian bawahnya.Tapi, tentunya untuk memastikan, kembali cek dengan cara mengangkat sedikit bagian pinggirnya.

·Ketika bagian atas dan bawah bahan sudah kering, matikan segera kompor.Tiriskan dulu minyak bekas menggoreng sebelum omelet mie dihidangkan.Omelet mie dapat dipotong hingga 8 irisan dan siap dinikmati dengan cocolan saus sambal atau tomat.Bon appétit!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun