KPK menangkap tersangka koruptor Ketua Mahkamah Konstitusi, MK, Akil Muchtar. Di tengah penangkapan itu di ruang kantor ‘bekerja' Akil Muchtar ditemukan aneka barang narkoba dan obat kuat. Pertanyaannya dari mana barang tersebut dan untuk apa. Ini sangat menarik untuk diketahui karena terkait dengan moralitas Akil Muchtar sebagai hakim konstitusi.
"Dari mana narkoba dan obat kuat ini?" tanya penyidik KPK dengan penuh tanda tanya.
"Lupa!" sahut lelaki itu.
"Untuk apa disimpan di kantor?" tanya penyidik.
"Untuk persediaan..." sahut lelaki yang dua hari lalu baru saja ditangkap tangan oleh KPK.
"Sama siapa?" tanya penyidik
"Sama cewek Uzbek," sahut lelaki itu.
"Apa?" tanya penyidik.
"Bukan hanya saya. Jangan tanya soal inex pada saya. Ini obat senang biasa.Tentang obat kuat juga urusan pribadi. Jangan tanyakan itu. Kasus Ahmad Fathanah saja dengan Maharany Suciono yang jelas tertangkap tangan saja menguap. Lah, ini soal saya sampai meledak di media massa. Ada apa?" tanya lelaki itu.
"Loh apa yang Bapak ketahui soal Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq?" tanya penyidik.
"Saya tidak tahu. Saya tidak kenal dengan Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq!" sahut lelaki itu.