Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - suka nulis dan ngedit tulisan

mencoba mengekspresikan diri lewat tulisan receh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kuburkan Dukamu, Lesly

5 Mei 2024   12:21 Diperbarui: 6 Mei 2024   19:39 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perawat itulah temanmu melewati hari-hari sepi. Ya, ... hanya dengan Mbak War kau sedikit terbuka. Kaulepaskan sedikit gundahmu kepadanya, tetapi tidak denganku.

Ketika aku menghadap pemilik rental hendak meminjam kendaraan sehari, ternyata dia adalah teman baik saat aku di sekolah menengah pertama. 

Setelah berbasa-basi, ternyata kita memperoleh kemudahan dengan hanya menyewa separuh harga. Ini sungguh luar biasa. Tak pernah kupikirkan bahwa Tuhan memberikan berkat sedemikian.

Malam itu. Kuketok pintu kamarmu hati-hati. Kulihat engkau masih berada di kursi roda. Aku pun duduk di pinggir ranjangmu sambil menanyakan kabarmu sehari tadi. 

Kulihat bulir air bening di pipimu saat kuceritakan bahwa aku hendak membawamu pergi ke pantai. Engkau terperangah sambil menatapku penuh haru.

Ketika pagi tiba, kendaraan rental pun diantar ke rumah kita. Mana aku bertanya tentang kendaraan apa yang hendak kita sewa? 


Aku tak pernah berpikir tentang jenis dan warna mobil yang hendak kita gunakan menuju pantai hari itu. Menurutku, memperoleh pinjaman separuh harga saja sudah mujizat luar biasa.

Kau pun sudah siap. Senyum manis menghias bibir tipismu. Bagaikan tersiram air dingin melihat senyum itu. Kudorong kursi roda yang telah beberapa lama menemanimu menuju teras rumah kita. Akan tetapi, ketika kaulihat mobil jemputan itu, tiba-tiba engkau berteriak histeris.

"Tidaaaaakk ... !" teriakmu membahana. Kau memberontak seolah hendak berlari meninggalkan kursi rodamu.

Aku sangat terkejut. Apalagi setelah berteriak, kau pun langsung jatuh pingsan. Beruntung Mbak War berada tepat di sampingmu dan dengan sigap segera beraksi menolong sehingga kau tidak terjatuh.

Aku sungguh tidak tahu. Keinginanku untuk menyukakan hatimu ternyata berubah menjadi bencana. Aku sungguh tidak pernah menyangka, mobil rental itu sama dengan kendaraan yang kautumpangi saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun