Mohon tunggu...
Ninda Ratri Pratama Ningrum
Ninda Ratri Pratama Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa PIAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gaya Pengasuhan dengan Pernikahan Dini

16 September 2018   21:49 Diperbarui: 16 September 2018   22:09 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/cindyscustomcards

Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini sedang marak-maraknya terjadi pernikahan di usia muda atau disebut juga pernikahan dini. Mungkin dari kita sudah tidak asing lagi dengan istilah pernikahan dini. Pernikahan dini pada hakekatnya adalah pernikahan yang salah satu atau bahkan kedua pasangannya belum cukup umur atau masih berusia dibawah 18 tahun. 

Sedangkan pada hakikatnya usia ideal menikah yang telah ditetapkan pemerintah adalah laki-laki berusia 25 tahun sedangkan perempuan berusia 21 tahun. Namun, kenyataanya pada zaman sekarang banyak anak dibawah umur dan baru lulus sekolah sudah melangsungkan pernikahan. Pernikahan usia muda ini terjadi baik di pedesaan ataupun perkotaan. 

Pernikahan usia dini cenderung akan menimbulkan konflik bagi keluarganya kelak karena emosi dari salah satu pasangan ataupun keduanya  belum begitu matang untuk mampu menghadapi permasalahan dalam rumah tanganya, sehingga akan memicu pertengkaran.  Tentunya hal ini akan berdampak pada anaknya kelak, terutama dalam hal pengasuhan. Mengapa Demikian? 

Tentu kita tau bahwa setelah menikah tentunya para orang tua akan memiliki anak. Pada saat itulah para orang tua harus mengetahui bagaimana pola asuh yang baik untuk diterapkan pada anak-anak mereka, karena setiap anak memiliki gaya pengasuhan yang berbeda-berbeda. Sering kita tau bahwa kebanyakan para orang tua dalam hal pola asuh hanya mendengarkan pengalaman asuhan dari orang tuanya dulu dan cerita-cerita dari para ibu-ibu dikala mereka sedang berkumpul.

Hal inilah yang terjadi pada ibu-ibu muda yang menikah di usia dini, karena mereka tentu belum terlalu banyak memiliki wawasan tentang bagaimana pola asuh yang baik dan benar bagi anak-anaknya kelak.  

Hal tersebut tidaklah salah, namun alangkah lebih baiknya jika para orang tua harus belajar mengenai parenting yang baik untuk-diterapkan pada anaknya kelak. Pola asuh adalah interaksi antara anak dan oang tua yang melibatkan pengasuhan, yang meliputu mendidik, membimbing, serta melindungi. 

Gaya pengasuhan dari setiap anak juga harus disesuaikan dengan karakter masing-masing anak, walaupun mereka adalah anak kembar, karena walaupun mereka kembar, karakternya pun juga akan berbeda, maka gaya pengasuhannya pun juga harus disesuaikan. 

Dalam hal mengasuh anak tidak hanya serta merta dengan mendengarkan cerita-cerita dari orang lain, namun harus disesuaikan dengan kondisi, karakter dan jenis pengasuhannya. 

Jadi jikalau sudah terlanjur melakukan pernikahan di usia muda atau pernikahan dini alangkah lebih baiknya jika orang tua baik ayah dan ibu harus mengikuti kegiatan parenting yang diadakan didaerahnya masing-masing, atau bisa juga dengan belajar melalui buku-buku tentang pengasuhan yang baik dan benar. 

Kegiatan mengasuh harus dilakukan oleh kedua orang tua, tidak hanya seorang Ibu, Karena pada hakikatnya dalam pengasuhan seorang ayah harus selau ikut andil agar mengetahui perkembangan anaknya. 

Semoga Bermanfaat!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun