Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Solusi untuk Peningkatan Lahan Pertanian di Indonesia

27 April 2019   05:00 Diperbarui: 27 April 2019   05:06 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pembuatan kebijakan, pemerintah perlu memperhatikan hal-hal berikut:

Pertama, Penambahan Lahan Pertanian. Penambahan lahan pertanian sangat perlu bagi negara Indonesia. 7.1 juta hektar lahan tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Tanaman Pangan dalam hitungan BPS adalah Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar. Jika tujuh komoditas ini dibagi ke dalam 7,1 juta hektar lahan maka masing-masing komoditas ditanam ke lahan 1 juta hektar.

Padi dan Jagung merupakan komoditas utama yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Dengan lahan sekecil ini tidak dapat menjamin seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia sehingga sampai kapanpun Indonesia akan selalau impor jagung dan beras.

Jika kita harus menerapkan hal seperti Thailand yaitu pemenuhan lahan per kapita adalah 0,52 maka Indonesia membutuhkan 124,8 juta hektar lahan pertanian atau 117,6 juta hektar lahan baru untyk menyamai Thailand dan memungkinkan meminimalisir impor bahan pangan.

Kedua, Mengaktifkan kembali lahan tidur. Cara bertani petani di Indonesia yang berpindah-pindah mengakibatkan banyak lahan tidur. Berpindah-pindah lahan pun dengan alasan-alasan tertentu seperti kurang subur dan sebagainya. Oleh karena itu, pemerintah perlu memanfaatkan teknologi untuk menggarap kembali lahan-lahan tidur di Indonesia.

Perlu juga pemberdayaan kepada petani-petani sebagai pelaku pertanian untuk memanfaatkan lahan-lahan tersebut dengan teknik penggarapan dan pengelolaan yang lebih modern.

Ketiga, Mencegah pengalihan fungsi lahan. Penurunan luas lahan pertanian di Indonesai di sebabkan karena alih fungsi. 25 Oktober 2018, CNN melaporkan bahwa, dengan metodologi Kerangka Sampel Area menggunakan data hasil citra satelit Lembaga Penerbangan dan Antarikas Nasional (LAPAN) dab Badan Informasi Geospasial (BIG) bahwa penurunan luas lahan tesebut dipicu oleh gencarnya alih fungsi.

Apresiasi kepada pemerintah yang sudah mengambil kebijakan menambah lahan untuk budidaya bawang putih. Melalui Detik.com, Kemenpan mengkonfirmasi sudah ada peningkatan lahan sehingga saat ini lahan untuk bawang putih berkisar dari 30 ribu Sampai dengan 40 ribu hektar. Targetnya adalah mencapai 69 hektar.

Harapannya melalui kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dan akan dibuat oleh pemerintah, pertanian Indonesia kedepannya semakin maju dan membaik.

Salam !!!

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun