Mohon tunggu...
Negeri Dagelan
Negeri Dagelan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tren Baru Politik "Zaman Now"

7 Januari 2018   17:53 Diperbarui: 8 Januari 2018   04:38 2333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan sampai ternyata dengan era keterbukaan informasi yang cukup masif lantas gerakan ektra kampus tidak dapat membaca tren ini lalu mereka yang notabennya masih prematur sudah masuk dalam kancah politik praktis.

Tidak bisa dipungkiri kemunculan PSI membawa wajah baru politik anak muda dan kemudian tren tersebut ternyata di ikuti oleh beberapa partai yang notabennya padahal memiliki lumbung kader pemuda yang cukup banyak. Sebut saja PKS yang memiliki kemampuan untuk menginternalisasi kampus dengan gerakan LDK, sayangnya pasca menguasai kampus PKS tidak mampu memberikan wadah untuk kader-kadernya bergerak dalam dunia politik pasca kampus. 

Alhasil banyak kader-kader yang ternyata berkiprah dengan partai lain ataubahkan tidak lagi berkecimpung dalam dunia politik praktis. Kemudian jika dilihat kawan-kawan HMI yang notabennya merupakan gerakan mahasiswa tertua yang ada di Indonesia, ternyata saat ini di era digitalisasi tidak mampu bertempur dalam pertempuran hiruk pikuk sosial media yang cukup masif. 

Jika peran-peran gerakan lama ini muncul dan mampu beradapsasi dengan baik tentunya tokoh-tokoh muda gerakan kampus seharusnya muncul, dan perdebatan antara Tsama Amany dengan Fahri Hamzah tidak akan terjadi.

Tren politik zaman now menjadi menarik dibahas karena terdapat fenomena-fenomena unik yang kerap terjadi. Artinya jika distraksi mengenai gagasan dan opini sangat mudah bergeraknya, yakni jika mampu menjadi viral sosial media sudah pasti media lain baik tv ataupun cetak akan mampu menjadi sarana publikasi selanjutnya. 

Tentunya fenomena politik zaman now ini yang harus mampu di baca oleh para kader-kader terbaik gerakan mahasiswa yang kedepan nantinya akan bertarung pada pertempuran politik praktis. Selain itu nampaknya usia tidak lagi menjadi ukuran jika mampu memiliki gagasan dan opini yang diterima oleh public bukan tidak mungkin seorang anak usia dua puluhan mampu menduduki pangung senayan.

Dengan adanya fenomena tersebut tentunya peran partai politik diharapkan mampu memiliki program yang jelas tentang masa pengkaderan. Karena perlu dipahami bahwa partai politik memiliki kewajiban sebagai lembaga pengakaderan politik yang nantinya mampu melahirkan kader-kader yang mumpuni untuk berperan di masyarakat. 

Jangan sampai anak-anak muda hanya menjadi pepesan kosong diparlemen ataupun pemerintahan ketika kemampuan dialegtika, analisa, dan eksekusi taktis tidak mampu dijalankan dengan baik.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun