Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kitab Alam, Diam

28 Februari 2020   09:30 Diperbarui: 28 Februari 2020   09:30 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang alam (Sumber: Dokumen pribadi Johanus A Lebert)

Kitab alam, diam

alam ini diam
bergerak tanpa perkataan

alam ini kitab
kitab-Mu duhai Sang Kehidupan

yang terhampar
di mana segala perihal
adalah surat dan ayat-ayat puisi-Mu
nan memapar

kami yang masih disengalkan membaca pikiran diri sendiri
tiada pernah mampu membaca pikiran-Mu dengan sungguh

wahai Sang Sayap Kehidupan yang Maha Menerbangkan

wahai Sang Maha Peniup
peniup segala udara ruh

bicara-Mu lewat tangan-tangan pembelajaran
kait yang kian mengaitkan keterpecaran
perekat yang kian merekatkan pemahaman
sepanjang perjalanan terentangkan

kitab alam ini diam
di terik benderang
di kelam legam

(Banyuwangi, Senin 22 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun