Mohon tunggu...
Muh Arbain Mahmud
Muh Arbain Mahmud Mohon Tunggu... Penulis - Perimba Autis - Altruis, Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Perimba Autis - Altruis Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menanam Pohon: Perayaan Kehidupan

8 September 2017   13:08 Diperbarui: 8 September 2017   13:36 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon (tree) merupakan tumbuhan berkayu, memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral, dan bagian tajuk pohon (canopy), sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula dan bereproduksi). Manfaat pohon bagi kehidupan manusia antara lain penyedia makanan (produsen), menahan laju air dan erosi, menjaga kesuburan tanah, mengurangi zat pencemar udara, menghasilkan oksigen dan mengurangi karbondioksida sehingga lingkungan menjadi nyaman.

Pada kampanye Hari Bumi 2016 (22 April)lalu mengusung tema "Trees for Earth" dan menargetkan penanaman 7,8 miliar pohon hingga 2020 mendatang. Menurut Lutfi Fauziah, dengan penanaman 7,8 miliar pohon, kita akan berkontribusi terhadap tiga tujuan utama (http://nationalgeographic.co.id).Pertama,mitigasi perubahan iklim dan polusi. Penanaman pohon dapat menyerap CO2 yang berlebih dan berbahaya dari atmosfer kita. Pohon juga menyerap bau dan gas polutanseperti nitrogen oksida, amonia, sulfur dioksida dan ozon, serta menyaring partikulat-partikulat dari udara menggunakan daun dan kulit mereka. Kedua,melindungi keanekaragaman hayati. Menanam pohon yang tepatdapat membantu menangkal hilangnya spesies, serta memberikan peningkatan habitat bagi satwa-satwa di hutan lokal.

Ketiga,mendukung kehidupan masyarakat. Penanaman pohon membantu masyarakat mencapai keberlanjutan ekonomi dan lingkungan jangka panjang, menyediakan makanan, energi dan pendapatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa sekolah dengan tutupan pohon telah mengurangi tingkat asma dan penyakit paru-paru serta membantu siswa dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) berkosentrasi lebih lama. Penanaman pohon memiliki korelasi langsung dengan berkurangnya tingkat kejahatan, meningkatkan nilai properti, mengurangi sampah, kohesi sosial yang lebih tinggi, dan sejumlah manfaat sosial dan psikologis lainnya.

Kebijakan Negeri Perimba

Perimba merupakan subyek/pelaku atau pemangku kepentingan bidang kehutanan, baik pemerintah (negara) dan aparatnya, pelaku usaha (swasta), pegiat sosial -- budaya maupun masyarakat pada umumnya (Malut Post, 17/3/2014).Pada tulisan ini, penulis akan melihat pemerintah (negara) Indonesia sebagai wadah formal penghimpun entitas perimba lainnya.

Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan melalui Nota Kesepahaman antara Menteri LHK, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) Nomor : NK.6/Menlhk-V/2015, Nomor : 04/VI/NK/2015, dan Nomor : 16/M/SKB/VI/2015 tanggal 16 Juni 2015 tentang Peran Serta Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Gerakan Penanaman Pohon.

Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk menumbuhkembangkan budaya cinta lingkungan kepada peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan melalui gerakan menanam dan memelihara pohon. Nota Kesepahaman ini ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama antara Dirjen PDAS-HL KLHK dengan Dirjen Pendidikan Dasar dan Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud, dan Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti.

Secara teknis, sebagai implementasi kebijakan tersebut KLHK telah menerbitkan Peraturan Dirjen PDASHL Nomor : P.8/PDASHL-SET/2015, Nomor :P.9/PDASHL-SET/2015 dan Nomor:403/D/DN/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanaman dan Pemeliharaan Pohon oleh Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Tingkat Tinggi, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Di Maluku Utara, Dirjen PDASHL telah menjalin kerjasama dengan Unkhair dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate. Sasaran pelaksana kegiatan ini adalah seluruh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan (civitas akademika) pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Adapun sasaran lokasi kegiatan adalah lahan kritis dan lahan kosong di dalam dan / atau di luar sekolah / kampus.Sumber bibit untuk kegiatan penanaman tersebut berasal dari KLHK melalui BPDASHL Ake Malamo.

Tahun 2016 ini, BPDASHL Ake Malamo menyelenggarakan pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebanyak delapan unit (160.000 anakan), pembuatan persemaian sederhana di Sofifi (200.000 anakan), dan pengadaan bibit tanaman produktif (5.200 anakan). Adapun jenis tanaman yang diusahakan adalah binuang, pala, cengkeh, kenari, jabon / samama, mahoni, jati dan tanaman kayu lainnya. Diharapkan, bibit-bibit tersebut dapat mendukung kegiatan penanaman pohon di bumi Moloku Kie Rahaini.

Menanam Pohon : Meraya Kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun