Mohon tunggu...
Yasinisme
Yasinisme Mohon Tunggu... Lainnya - Lelaki penikmat es kelapa muda

Lelaki yang berusaha memanusiakan manusia. Kuli tinta, Pengabdi masyarakat. www.yasinisme.blogspoot.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Takjil, Imsak dan Ngabuburit, 3 Kata yang Penuh Kekeliruan

23 Mei 2018   14:50 Diperbarui: 23 Mei 2018   16:52 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, Kalimat ini yang sering mimin temukan di beberapa ucapan orang-orang mengenai waktu imsak, dan kerenya lagi televisi juga ikut-ikutan menayangkan jika waktu imsak sudah tiba, lantas, apa imsak itu?

Sebagaimana firman Allah Swt.

"Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa." (QS Al-Baqarah: 187)

Dari ayat ini para ulama bersepakat jika imsak adalah kehati-hatian, atau lebih jelasnya penanda waktu yang sebentar lagi akan berkumandangnya adzan subuh, yang menandakan jika adzan subuh berkumandang waktu berpuasa sudah dimulai dan waktu menyantap sahur sudah tidak dilerbolehkan. Ketentuan waktu imsak sebagai ihtiyath (kehati-hatian) ini didasarkan hadis Rasul yang diriwayatkan dari Sayyidina Anas: Sayyidina Zaid bin Tsabit r.a. berkata, "Kami telah makan sahur bersama-sama Junjungan Nabi Saw., kemudian baginda bangun mengerjakan salat. Sayyidina Anas bertanya kepada Sayyidina Zaid, 'Berapa lamanya antara azan (Subuh) dengan waktu makan sahur itu?' Dia menjawab, 'Sepadan dengan waktu yang dibutuhkan untuk  membaca 50 ayat"

Para ulama meyakini waktu membaca 50 ayat setara dengan 10--15 menit.

3. Ngabuburit

"ayolah, ngabuburit ntar sore"

Nah, kalo ajakan ini Mimin sering liat di sosmed, kalo nggak teman Mimin juga sering ngajakin ngabuburit. Penggunaan kata ngabuburit selalu saja dikaitkan dengan bulan ramadan, nama ngabuburit sendiri berasal dari bahasa sunda yang asal katanya dari 'burit'. Dalam bahasa Sunda burit artinya 'sore'. Ngabuburit dapat diartikan sebagai menunggu sore. Masuk lebih jauh pemahamannya, menyangkut bahasa sunda awalan 'nge' dan suku kata 'bu' berarti melakukannya berulang kali. 

Sehingga dapat diartikan ngabuburit sebagai kebiasaan menunggu sore. Nah, dapat di simpulkan bukan jika penggunaan kata ngabuburit sebenarnya bisa saja dipakai selain di bulan Ramadan, namun karena kebiasaan banyak masyarakat untuk menghabiskan waktu luang di sore hari jelang adzan maghrib dengan cara mengitari jalanan membeli makanan berbuka puasa, kata ngabuburit lebih populer di gunakan di bulan Ramadan.

Ke-3 kata ini yang selalu disebut-sebut sepanjang bulan Ramadan, sayangnya masih saja banyak kekeliruan dalam pengartiyannya, semoga selepas ini bisa lebih menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.(aamiin)

Gambar: pixabay.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun