Mohon tunggu...
Muhamad Saban
Muhamad Saban Mohon Tunggu... Freelancer - Apa diberikan itulah yang akan dibawa dan bukan yang kita simpan

📝📧: muhammad.syaban.ms@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dilema Antara Sukses dan Bahagia

19 Desember 2019   13:46 Diperbarui: 20 Desember 2019   05:42 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: pixabay.com

Bukankah dengan kemapanan ekonomi bisa memiliki efek secara psikis yang membuat orang merasa senang hatinya, karena punya banyak harta melimpah.

Bisa jadi seperti itu, tapi tidak sepenuhnya. Karena sudut pandang setiap orang berbeda-beda dalam mengartikan bahagia.

Apakah Manusia Memiliki Motivasi Ingin Bahagia?

Sudah pasti. Apalagi bahagia secara ekonomi. Tapi kalau di tanya apakah ingin bahagia tetapi dengan kondisi ekonomi yang biasa saja atau mungkin kurang. Pasti tidak semua ingin seperti itu.

Mengapa demikian?

Karena kecenderungan kita sebagai manusia yang memiliki atau mungkin sudah menetapkan Standar yang mungkin tidak bisa di tawar lagi. Atau bahkan sejak kecil, dengan atau tanpa sadar, mungkin sudah didoktrin sedemikian rupa. 

Kalau ingin bahagia, terlebih dahulu harus sukses secara ekonomi. Karena dengan kesuksesan ekonomi, kebahagian akan mengikuti dengan sendirinya. Percayakah dengan hal itu?

I don't think so...

Kenyataannya tidak demikian, banyak orang yang mempunyai kesuksesan entah itu karir yang meningkat, naik jabatan dengan gaji yang cukup tinggi, sayap bisnis yang melebar ke berbagai wilayah. Barat, timur, utara dan selatan. Tetapi ada saja mereka yang masih merasa kurang dengan apa yang di milikinya.

Mengapa seperti itu?

Karena pada fitrahnya memang seperti itulah tabiat manusia. Selalu ingin dan ingin mendapatkan apa yang belum dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun