Di lorong-lorong rumah sakit aku tersesat
melihat terbukanya pintu kamar mayat.
Kumasuki dengan perasaan takut tidak takut
dan menemukanmu dengan wajah yang cemberut.
Aku bingung melihat kamu ada di kamar mayat.
Apakah kita sama-sama tersesat?
Tapi kamu terlihat sakit sedangkan aku sehat.
Lalu aku mengajakmu untuk dirawat.
Kamu bilang dengan nada yang surut:
"Tak usah, aku sudah dianggap mati."
Sontak aku terkejut
kehidupan dan kematian terbaring di sini.
Jakarta, Oktober 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!