Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menggagas Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Komunitas di NTT

10 September 2018   09:41 Diperbarui: 10 September 2018   17:59 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: net/penatimor.com)

Untuk menjalankan penanggulangan kemiskinan berbasis komunitas di NTT, Pak Gubernur disarankan menggalang kekuatan LSM setempat. Sebab sebagai kelompok strategis sosial-budaya, LSM punya kemampuan lebih untuk menggali dan menggerakkan potensi komunitas. Juga jangan dilupakan potensi peranan pengusaha, sebagai kelompok strategis ekonomi, sumber kekuatan permodalan dan inovasi.

Dengan begitu, penanggulangan kemiskinan di NTT nantinya akan menjadi sinergis tiga kelompok strategis lokal yaitu LSM (sosial-budaya), pengusaha (ekonomi), dan pemerintah (politik). Simpulnya adalah komunitas yang mencakup rumah tangga miskin sebagai bagian integralnya.

Dengan begitu, penanggulanggan kemiskinan di NTT tidak dibatasi sebagai masalah antara "warga miskin" dengan "pemerintah". Ini adalah masalah bersama. Karena itu harus diletakkan dalam konteks komunitasnya dan ditanggulangi berbasiskan kekuatan komunitasnya.

Kelompok strategis LSM, pengusaha, dan pemerintah hanyalah fasilitator komunitas untuk penanggulangan kemiskinan itu, bukan sebagai pelaku utama. Pelaku utama adalah komunitasnya, yang digerakkan oleh fasilitasi dari kekuatan-kekuatan strategis itu. Karena kemiskinan itu selalu ada di sana, di tengah komunitas.

Begitulah. Pemerintah, LSM, dan pengusaha selalu akan datang dan pergi. Tapi komunitas itu akan selalu tetap ada di tempatnya. Karena itu penganggulangan kemiskinan harus dipercayakan padanya. Sebab orang miskin itu akan selalu ada di sana, di tengah komunitasnya.

Setidaknya begitulah pandangan saya, Felix tani, petani mardijker, pernah tinggal untuk meneliti masalah kemiskinan di Flores NTT.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun