Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyimak "Kuliah" Pak Jokowi tentang Tren Ekonomi Baru di Era Digital

22 September 2017   08:19 Diperbarui: 22 September 2017   21:20 4212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: setkab.go.id

Dua hari yang lalu, Rabu 20 September 2017, saya beruntung mendapat undangan mengikuti "kuliah umum" Presiden Jokowi. Topik kuliahnya: "Tren Ekonomi Baru di Era Digital". Topik yang sungguh seksi saat ini. Mengingat lagi mekar-mekarnya start-up bisnis berbasis digital yang menggerus pangsa bisnis konvensional.

Diadakan di Plenary Hall Jakarta Convention Center, kuliah Pak Jokowi menjadi keynote speech pada talkshow "Tren Ekonomi Baru di Era Digital", sebagai acara pembukaan Indonesia Business and Development Expo 2017 (20-23 September) yang diprakarsai Kementerian BUMN. Talkshow dipandu host Kompas TV yang lagi kondang cerdas, Rosiana Silalahi, dan disiarkan langsung.

Sebagai "mahasiswa" yang baik, saya sudah duduk manis pukul 08.00 WIB di Plenary Hall JCC, dua jam sebelum Jokowi hadir tepat waktu. Sayang, saya tidak bisa duduk di barisan depan. Hanya kebagian kursi di area tengah, tempat yang disediakan untuk petani. Cukup jauh dari panggung, tapi itu juga sudah syukur banget.

Begitu giliran Pak Jokowi tiba untuk bicara, saya segera siapkan aplikasi di henpon untuk mencatat. Dan inilah catatan kuliah yang saya buat dua hari yang lalu.

Pak Jokowi menyampaikan empat tren ekonomi baru era digital yang perlu dicermati, khususnya oleh para pelaku bisnis konvensional. Empat tren yang harus diantisipasi, kalau tidak ingin habis tergerus.

Presiden Jokowi Memaparkan 'Tren Ekonomi Baru di Era Digital' dalam Pembukaan IBD Expo, 20 September 2017 di Plenary Hall JCC (Foto: Dokpri)
Presiden Jokowi Memaparkan 'Tren Ekonomi Baru di Era Digital' dalam Pembukaan IBD Expo, 20 September 2017 di Plenary Hall JCC (Foto: Dokpri)
Pertama, tren pergeseran perniagaan dari pola offline ke pola online. "Saya di istana kalau mau makan pecel tinggal klik klik klik GoFood, tiga puluh menit pecel datang. Kalau mau makan nasi Padang tinggal klik klik klik, nasi Padang datang," cerita Pak Jokowi.

Intinya Pak Jokowi mengingatkan, lewat aplikasi e-commerce sekarang konsumen tidak perlu lagi mendatangi tempat jual barang, tapi barang yang mendatanginya. Kalau tren ini tidak diantisipasi, maka pertokoan konvensional akan habis tergerus start-up berbasis digital yang cepat dan ekspansif.

Tren kedua, kata Pak Jokowi, "Sekarang orang belanja pengalaman, bukan sekadar belanja barang. Beli makanan, langsung upload di facebook, instagram, atau youtube. Bukan barang bermerek yang dikejar generasi milenial, tapi pengalaman yang seru."

Pada dasarnya, Pak Jokowi mewanti-wanti pengusaha, bahwa konsumen kini lebih mengutamakan pengalaman dalam konsumsi barang dan jasa. Implikasinya, pelaku bisnis perlu memberi muatan "nilai pengalaman" yang eksklusif pada produknya.

Ketiga, Pak Jokowi mengingatkan adanya tren "sharing economic". "Sekarang mau naik mobil, tak perlu beli, bisa pakai mobil orang dengan memesan GoCar. Mau usaha, tak perlu bangun kantor, lewat aplikasi bisa sewa satu meja kerja di kantor rame-rame."

"Ada perubahan pola kerja," kata Pak Jokowi. Sekarang berkembang usaha-usaha sampingan yang menggerus pangsa pasar usaha besar. Caranya antara lain dengan menguangkan sarana yang menganggur. Misalnya mengontrakkan kamar kosong, menyewakan kendaraan, dan lain-lain. Itu semua dilakukan lewat aplikasi e-commerce. Ini harus diantisipasi perusahaan-perusahaan besar.

Lalu tren keempat, sedang terjadi perubahan struktur pengeluaran. "Hati-hati pengusaha. Pola konsumsi sedang berubah. Maka pola produksi juga harus berubah," tegas Pak Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun