Mohon tunggu...
Alghifario
Alghifario Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (23107030074)

Mainnya Hebat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Esensi Puasa Ramadan di Era Digital: Menghadapi Tren "Puasa Flexing"

23 Maret 2024   05:27 Diperbarui: 23 Maret 2024   05:37 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: risalahislam.com

Puasa, sebuah Kegiatan ibadah agama Islam yang biasanya dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan. Ibadah ini dilakukan di seluruh dunia yang dimana merupakan momen berhagra bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membersihkan jiwa. Namun, dalam era digital dan budaya sosial media yang terus berkembang serta dipenuhi dengan budaya konsumtif, Puasa kali ini seringkali dijadikan sebagai ajang "flexing" atau memamerkan kemampuan atau pencapaian pribadi, daripada sebagai proses introspeksi dan pengendalian diri.

Salah satu fenomena yang sering terjadi adalah "puasa flexing" atau pamer yang dilakukan di media sosial, di mana Orang membagikan foto atau cerita tentang pengalaman berpuasa mereka. Mungkin beberapa diantaranya bertujuan untuk berbagi inspirasi dan pengalaman, namun banyak yang bertujuan untuk memamerkan kesuksesan mereka dalam menahan lapar dan haus selama berpuasa. 

Lalu Foto-foto makanan yang disiapkan untuk berbuka, update status tentang betapa mudahnya mereka menjalani puasa, atau bahkan skor waktu berpuasa yang diperbarui setiap hari menjadi semacam kompetisi yang tidak langsung di antara pengguna media sosial.

Bukan hanya itu, Puasa kerap dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan perhatian atau pujian dari orang lain, seperti memposting foto diri yang tampak segar dan berenergi di tengah-tengah hari puasa atau berbagi cerita tentang betapa sulitnya menahan lapar di acara sosial menjadi cara untuk mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari orang lain.

Namun, dibalik itu semua terkadang kita melupakan esensi sebenarnya dari puasa itu sendiri. Puasa seharusnya menjadi waktu untuk introspeksi diri, pengendalian diri, dan meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Semangat puasa seharusnya mengajarkan kita untuk lebih berempati dan lebih sadar akan kebutuhan orang lain, bukan untuk sekedar mencari pujian atau pamer prestasi.

Oleh karena itu, dalam menghadapi tren "Puasa Flexing" ini, penting bagi kita sebagai umat Muslim untuk kembali mengingat tujuan sejati dari puasa dan menjaga agar ibadah ini tetap bermakna. Puasa bukanlah sekadar ajang untuk pamer atau mendapatkan perhatian di media sosial, melainkan merupakan kesempatan untuk memperkuat hubungan spiritual dengan diri sendiri dan Allah SWT. serta untuk membentuk kesadaran sosial yang lebih baik di dalam masyarakat.

Menelusuri Esensi Puasa

Pahamilah esensi dari puasa Ramadan ini, penting untuk kembali merenungkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, puasa melibatkan pengendalian diri, introspeksi, dan refleksi spiritual. Dalam Islam, puasa Ramadhan tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang meningkatkan Taqwa kepada Allah SWT. serta mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan empati terhadap yang kurang beruntung.

Puasa Ramadan juga merupakan waktu untuk meningkatkan kebaikan dalam perilaku dan tindakan sehari-hari. Umat Muslim diajarkan untuk menghindari perilaku yang buruk dan merugikan selama periode puasa, serta untuk lebih aktif dalam melakukan amal kebajikan dan membantu sesama manusia. Dengan demikian, puasa Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk meningkatkan hubungan spiritual dengan Allah, tetapi juga untuk meningkatkan hubungan dengan sesama manusia dan memperbaiki masyarakat secara luas.

Puasa dalam Konteks Modern

Namun, pada era modern yang dipenuhi dengan teknologi dan media sosial, makna tradisional puasa sering kali terdistorsi atau bahkan dilupakan sama sekali. Budaya konsumtif dan tekanan untuk tampil sempurna di media sosial seringkali mempengaruhi cara orang berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun