Dalam soal mencari nafkah, orang Madura termasuk yang paling tekun dan gigih. Dimana tempat, biasanya ada saja orang Madura. Bahkan di Mekkahpun banyak orang Madura yang menjadi Mukimin, jika musim haji tiba, diantara mereka ada yang berjualan makananan atau produk Indonesia, sasarannya adalah orang Indonesia yang sedang melaksanakan Ibadah haji.
Pada saat saya berkesempatan melaksanakan Ibadah haji sebelum tahun 2000, saat saya keluar dari Masjidil Harom, ada orang yang menawarkan rokok produk Indonesia, orang itu ternyata pedagang yang berasal dari Madura,
“Mas rokoknya mas”, kata si pedagang.
‘’Berapa harganya” tanya saya.
“Ya cuma 4 real”, jawabnya.
Satu real saat itu setara dengan empat ribu limaratus perak karena rupiah sedang anjlok, orang bilang Indonesia lagi krisis moneter.
“Waduh, kok mahal amat” , kata saya.
“Ya ndak lah mas”, kilah si pedagang.
Saya tawar rokok itu 3 real, ngga dikasih, 4 real ngga dikasih juga, ahirnya saya menimpali;
“Mas di Indonesia kan harganya cuma lima ribu”,
“Ya kalo begitu, sampean beli saja disana”, Jawabnya dengan enteng.