Mohon tunggu...
Edi Winarno AS
Edi Winarno AS Mohon Tunggu... Lainnya - Terus Belajar

Menyukai Dunia Tulis-Menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Medsosmu Harimaumu: Antisipasi Dampak Negatif Media Sosial demi Terwujudnya Keluarga Berketahanan

17 Agustus 2017   17:45 Diperbarui: 17 Agustus 2017   19:31 2687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ketiga, jadikan media sosial sebagai sarana orang tua untuk mengingatkan anaknya agar bersikap sopan santun. Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam, berisi nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif. Perilaku positif yang lebih dikenal dengan santun dapat diimplementasikan pada cara berbicara, cara berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan diri dimanapun dan kapanpun (Chazawi, 2007).

Perilaku tidak sopan dalam cara mengekspresikan diri di media sosial atau dunia maya bisa menyeret si pelaku ke ranah hukum. Perilaku tidak sopan di media sosial bisa tulisan yang berisi ancaman, hinaan, pencemaran nama baik, bullying dan bisa juga berupa konten negatif seperti foto, gambar atau video bermuatan pornografi.

Dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) juga telah mengatur terkait bagaiman etika interaksi di media sosial atau dunia maya. Banyaknya kasus yang menjerat anak remaja ke meja hijau akibat perilaku tidak sopan di media sosial sangat memprihatinkan kita.

Orang tua perlu memberikan contoh yang baik bagaimana menggunakan gadget secara bijak, berperilaku sopan santun dalam media sosial dan mengajarkan hal-hal positif bahwa melalui media sosial justru akan memudahkan dalam meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan. Orang tua juga perlu mengawasi penggunaan media sosial terutama untuk anak-anaknya yang belum matang secara usia.

Keempat, jadikan media sosial sebagai sarana orang tua untuk menanamkan semangat kebangsaan pada anak-anaknya. Semangat kebangsaan ini penting untuk membentuk karakter anak untuk dapat berpikir, berperilaku dan memiliki wawasan untuk mencintai bangsa dan negaranya, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya di atas kepentingan pribadi atau kelompoknya.

Banyaknya aksi radikalisme, terorisme, dan paham-paham yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa sangat mencemaskan kita. Orang tua harus bersikap waspada dengan maraknya aksi-aksi tersebut. Anak-anak remaja dinilai rentan terhadap pengaruh paham-paham yang menyimpang tersebut dikarenakan secara psikologis masih belum matang.

Orang tua dapat memantau dan mengingatkan anaknya melalui media sosial agar selalu bersikap waspada terhadap paham-paham atau pengaruh yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Paham-paham atau pengaruh negatif tersebut dapat pula disebarkan melalui dunia maya atau media sosial oleh kelompok-kelompok tertentu.

Kita masih ingat bahwa beberapa waktu lalu pernah muncul aksi semacam propaganda yang disinyalir dari kelompok ISIS yang banyak tersebar di dunia maya atau media sosial. Sehingga dengan menanamkan sikap kebangsaan melalui media sosial diharapkan anak selalu waspada terhadap konten-konten negatif terkait paham-paham yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

Dengan demikian, keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam mengantisipasi dampak negatif penggunaan media sosial. Untuk itu, dengan semangat Harganas Lampung mari kita jadikan media sosial sebagai wahana interaksi keluarga yang sehat dan cerdas dalam rangka mewujudkan keluarga berketahanan nasional.

Share link Artikel:

https://twitter.com/ediwinarnoas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun