Kabut mengelilingi pori-poriku
Tampak seperti bulan tersaput mega
Tubuhku menggigil, batinku memanggil
Tuhan sedang mengelusku
Perlahan kabut itu terangkat
Menuju celah-celah serambi langit
Yang terbuka oleh hembusan angin
Batas belantara menghadang pengembaraan
Tangga alam yang tertata rapi
Dengan suluran semak berduri
Melapisi setengah jalan rinduku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!