Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahit

1 Agustus 2017   21:16 Diperbarui: 1 Agustus 2017   21:48 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pahit itu mulai retak

Sebagian tumpah di selasar jiwa

Sisanya teraduk oleh pagi

Cukup untuk bekal mengawal berani

Pahit mungkin terpantang

Mirip rasa yang selalu terjengkang

Tapi pahit adalah lidah tertipu

Sebab setelah itu tetap saja hati merindu

Sumpah saja bisa dipahitkan

Saat ritual para pembesar

Serempak nyanyikan Indonesia Raya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun