Nama        : Mila Nur Khasanah
No. Absen    : 16
Kelas         : XI MM 2
RESENSI CERPENÂ
"Hening Di Ujung Senja"
A. Identitas Cerpen
   1. Judul Cerpen        : Hening di Ujung Senja
   2. Pengarang          : Wilson nnadeak
   3. Penerbit            : Cerpen Kompas
   4. Waktu Penerbitan    : 15 Juli 2012
B. Pendahuluan
   1. Profil Pengarang
        Wilson Nadeak adalah seorang sastrawan Indonesia. Beliau lahir pada 5 Desember 1942 di Porsea, Sumatera Utara. Karya-karya cerpen lainya       seperti ; Ketika Badai Bertiup, Orang-Orang Merdeka, Hari-Hari Dalam Hidupku dan lain sebaginya. Selain cerpen, beliau juga menulis sebuah          novel yang berjudul Mutia Perempuan Pantai, serta Pengadilan Cinta dan Hati Nurani.
  2. Unsur Intrinsik Cerpen
     Judul : Hening di Ujung Senja
    Tema : Usia yang ditelan waktu
    Tokoh : Aku, Tunggul, Rendi, Lusiana, Ibu Maria.
    Penokohan :
    1. Aku : Pekerja keras dibuktikan dari ( masuk dan pulang kantor selama puluhan tahun, kerapkali lupa cuti ), tidak gegabah dibuktikan dari               ("Akan kupikirkan ")
    2. Tunggul : Suka menolong dibuktikan dari ("kalau kau perlu bantuan,aku akan menolongmu")
    3. Rendi : Pekerja keras dibuktikan dari ( menjadi agen koran dari subuh sampai senja)
    4. Lusiana : Pekerja keras dibuktikan dari ( yang hidup mati demi kariernya )
    5. Ibu Maria : Pekerja keras dibuktikan dari ( ia pekerja keras sepeninggal suaminya yang dipensiunkan sebelum waktunya).
    Alur : Maju mundur atau campuran.
    Gaya bahasa : Bahasa sehari-hari.
C. Isi Resensi
   1. Kekurangan : Ada beberapa kata yang penulisanya sedikit kurang tepat, seperti penulisan kata Wau pada kalimat Wau, kataku dalam hati. Dan juga      kata slang oksigen. Alur cerita yang digunakan penulis monoton.
  2. Kelebihan : Bahasa yang digunakan narator sangat menjiwai dan dapat menyadarkan kita semua bahwa waktu dapat memakan usia seiring             berjalannya kehidupan, serta membuat pembaca terinspirasi. Penulis juga mengingatkan pembaca tentang akan adanya kematian yang pastinya       kita semua akan mengalaminya.
D. SimpulanÂ
         Narator cerpen ini menceritakan kesan dari teman-teman yang satu demi satu meninggalkan dunia ini. Waktu begitu cepat memakan usia,        seakan  terjadinya baru kemarin. Jangankan seusia 60 tahun 70 tahun, bertemu dengan teman-teman kecil saja yang sudah menikah dan punya        anak, saya merasa baru seperti kemarin bermain bersamaa-sama.
Â
E. Rekomendasi/Saran
        Sebaiknya, alurnya dibuat lebih liku-liku yang menambah emosi para pembaca dan agar dapat meningkatkan minat baca. Dan usahakan          untuk  menyajikan konflik yang lebih bervariasi.