Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengintip Gadis SMA Ganti baju (17+)

9 Maret 2013   02:22 Diperbarui: 4 April 2017   17:53 31793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13627955952107080941

[caption id="attachment_231570" align="aligncenter" width="539" caption="Duuhh Cantiknya, Darah Mendesir Ketika Memandang Dia yang Sedang Ganti Baju (Image/Muhamadkadafi)"][/caption]

Di depan pintu didalam kamar, pintu di tengah ruangan. Disana berdirilah seorang cowok dengan sedikit merunduk menghadap kamar sebelah. Matanya tak berkedip memandang ke kamar sebelah, darahnya berdesir ketika menatap tajam tubuh seorang gadis. Aku yang baru datang dari kampus jam 8 malam, kemudian masuk ke kamar cowok itu, kebetulan kamarnya tidak ditutup.

“Lengah juga ini cowok?” pikirku. Setelah aku selidiki dan mencoba menebak, cowok itu sedang mengintip seorang gadis yang sedang berganti pakaian. Ia mengintip dari pintu yang ia lubangi. Mas Gading nama cowok itu, seorang mahasiswa teknik. Ia tetangga yang kamarnya bersebelahan denganku. Mas gading tidak menyadari kalau ada orang yang memperhatikan dan mendekatinya. Lama aku mengamatinya.

Sekitar 5 menit kemudian..

“Mas Gading,,sedang ngapain disitu??” aku menepak bahunya. Ia kaget setengah mati.

“See.. see.. seksi..” dengan suara latah dan gelagapan ia mengatakan “seksi”. Ketahuan kalau dia sedang menikmati pemandangan keindahan tubuh seorang gadis cantik, tubuh gadis itu indah sekali, suka berpakaian seksi, apalagi kalau memakai hot pant, membuat laki-laki ngiler ketika memandang keseksiannya.

“Ehh kamu.. bikin kaget aja” ujar mas Gading. Ia menatapku malu.

“Ada apa sih?” tanyaku.

“Aa a.. a.. anu..” mas gading memegang kepalanya karena malu.

“Apaaan? Kok seperti ada sesuatu yang disembuyikan?” tanyaku pura-pura tidak tahu.

“Coba kamu lihat dari lubang itu..” katanya kemudian  menunjuk ke arah dimana dia mencuri pemandangan indah itu. Aku pun mulai mendekatkan mata pada lubang pintu.

“Woowww.. sungguh indah” gumamku dalam hati. Aku takjub memandang indahnya tubuh gadis itu. jantungku berdenyut dan berdebar-debar. Gairah seks pun bangkit, kesadaranku menghilang. Tidaklah salah bila kitab Kamasutra menyatakan “Hendaknya bagian yang sensitive dari tubuh ini jangan diperlihatkan, karena itu akan merusak mental dari orang yang melihatnya” {Kama Sutra.III.12}. Dinyatakan pula bahwa ”Tengkuk, buah dada, paha, dan betis wanita adalah kekuatannya; sinar auranya akan hilang apabila diperlihatkan pada laki-laki di saat malam hari” {Kama Sutra. VIII.7}.

Lia nama gadis itu, anak SMA kelas 3. Wajahnya bundar bagaikan rembulan, pipinya sujenan, rambut panjang, paha putih mulus. Bisa dibilang tubuhnya mbahenol. Ia tak menyadari kalau ada yang mengintipnya. Ia membalikan tubuhnya menghadap ke mataku yang sedang mencuri pemandangan nan indah itu. susunya mulai terlihat,lumayanmontok. Rambutnya yang panjang dibiarkan berurai. Pahanya yang mulus, putih bersih terpampang indah di depan mata. Ia kemudian merunduk menatap ke lubang dimana aku mengintip. Bagaikan disambar petir, aku kaget dan jantungku berdenyut dan darah terpompa dengan keras.

“Mati aku.. aku ketahuan” gumamku dalam hati.

“Wooii.. siapa kamu?” bentaknya dari dalam dan Lia secapat kilat mengambil baju dan bergegas memakainya. Ia berlari keluar rumah dan masuk ke kamar mas Gading.

‘Ehh.. bli itu ya.. berani-beraninya ngintip aku.. maunya apa? aaa!?’matanya melotot memandanku. Ia naik darah. Marah pada level tingkat atas.

“Maaf lia.. bli gak sengaja..” aku minta maaf padanya.

“Gak sengaja.. gak sengaja.. gak nyangka ya bli seperti ini?” katanya.

“Kalau sengaja kenapa?” ujarku dengan gagah berani. Aku tak peduli lagi dengn kemarahannya, meski aku ketahuan salah. Aku menatap Lila dengan garang. Ia tampak kecut juga nyalinya. Tidak melulu kesalahannku, itu gara-gara mas Gading.

“Kalau sengaja gak apa-apa..” ujarnya lemas, sepertinya Lia ketakutan.

“Sekali lagi ,, maaf ya,, gak ada maksud untuk mengintipmu.. tuh gara-gara Mas Gading tadi..” kataku menunjuk mas gading yang bersembunyi di kamar mandi.

“Ya aku maafin kok.. tapi jangan diulangi lagi ya bli..” ujar Lia sambil berlalu keluar. Ahh ternyata wanita memang kalau sudah ditatap dengan garang pasti ciut juga nyalinya. Tetapi kadang ada juga wanita yang semakin galak kalau ditatap dengan garang. Mungkin berjiwa laki-laki kale ya.

Bersambung...

Baca juga Mujizat Mantram Ganesha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun