Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semangat Ngaji Karena Hokben

21 November 2014   07:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:15 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mama... Hari ini kita jadi ke Hokben kan?” tanya si kecil Adham ketika saya menjemput pulang sekolah.

Matanya yang bulat nampak penuh harap dan sedikit was-was melihat aku terdiam agak lama. Saya baru ingat kalau punya janji dengan perjaka kecilku ini. Padahal sudah ada skejul lain yang menunggu. Gimana yaaaaa....?

“Sebulan ini aku kan gak bolos ngaji. Cuman sekali waktu sakit perut kemarin... Mama inget nggak?” kembali dia berkata sambil mengajukan alibi untuk meyakinkanku supaya segera menjawab IYA atas pertanyaannya tadi.

“Oke, mama setuju. Tapi nanti mama mau lihat buku penghubung ngaji supaya mama yakin kalau adik absennya cuman sekali ya?” jawabku tak mau kalah. Saya memutuskan dengan cepat untuk bisa menunda skejul yang memang rasanya tidak terlalu urgen. Karena rasanya saya lebih puas bisa melihat Adham bahagia siang ini ketika saya menepati janji.

Senyum lega dan gembira tergambar di raut wajahnya.

“Okeee... Siapa takuuut.” sahut Adham dengan semangat sambil bergegas memberesi tas dan tempat minumnya.

Akhirnya kami memilih makan siang di Hoka Hoka Bento yang jaraknya paling dekat dari sekolahnya yaitu di Royal Plaza Surabaya.

***

[caption id="attachment_376917" align="aligncenter" width="300" caption="Sebagian koleksi mainan Hokben (dok.pri)"][/caption]

Ini adalah yang kesekian kalinya saya memenuhi janji untuk mengajak Adham makan ke Hoka Hoka Bento atau Hokben, kalau dalam kurun waktu satu bulan dia tidak pernah bolos ke TPA (ngaji). Kecuali sakit atau saya ajak pergi.

Sebenarnya Hokben adalah salah satu restoran cepat saji yang lebih sering kami kunjungi dibandingkan dengan yang lain. Salah satu alasannya karena kakak Adham ada yang alergi bila makan ayam. Sehingga saya lebih suka cari amannya yaitu memilih Hokben menjadi tujuan utama tempat makan bersama keluarga.

Karena rombongan sirkus saya kebanyakan anak-anak, nggak heran kalau selera mereka tidak hanya ke menu makanan yang sangat cocok di lidah kita orang Indonesia. Mereka sekaligus mengincar mainan yang sering menjadi satu paket dengan menu khusus anak-anak. Apalagi dengan aneka variasi mainan yang tampilannya selalu beda dan unik. Malah konsumen diuntungkan dengan membeli makan sekaligus mendapat mainan. Saking seringnya ke Hokben, koleksi mainan anak-anakpun semakin banyak. Karena saya tlaten menyimpan dan mengkoleksi. Kemudian saya buatkan lemari khusus untuk menyimpan sekaligus memajangnya.

Sebulan sekali anak-anak membersihkan mainan tersebut dari debu sekaligus bermain-main sebentar. Tapi selanjutnya di rapikan dan kembali di pajang di lemari khusus tersebut. Hobi mengkoleksi mainan itupun masih berlanjut, dari Thomi kecil hingga sekarang menurun ke Adham. Akhirnya saya pun menyiasati, untuk menambah semangat belajar Adham terutama mengaji. Ternyata cara itu cukup jitu dan efektif.

***

[caption id="attachment_376918" align="aligncenter" width="300" caption="Kopdar makin asik di Hokben (dok.pri)"]

1416504106935044947
1416504106935044947
[/caption]

Beberapa waktu yang lalu, Hokben membuka gerai baru di dekat rumah. Waktu itu saya ada janji mau ketemuan sama kompasianer Ay Mahening. Dia mengajak sekalian makan siang di Hokben yang ternyata lokasinya justru lebih dekat dari kantornya. Klop banget...ternyata dia juga suka makan di Hokben. Jadi kami seperti mendapat tempat yang nyaman untuk ketemuan walaupun sekedar ngerumpi, membahas dunia Kompasiana sampai ngobrolin dari masalah BBM dan harga lombok.

Sayang, saya dan mbak Ay Mahening belum ada kesempatan lagi untuk kembali kopdar di Hokben yang baru. Tapi hadiah untuk Adham tetap jalan terus sampai sekarang. Karena hadiah mainan di Hokben makin inovatif dan keren-keren. Bagi saya tidak masalah selama itu juga berpengaruh positif pada Adham yang semakin rajin mengaji. Hanya saya sudah mulai pusing melihat lemarinya makin penuh dengan mainan yang terus bertambah. Mau di pajang dimana lagi yaa...???

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun