Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mega-SBY Jabat Tangan, dan Bagaimana Kelanjutannya?

18 Agustus 2017   03:37 Diperbarui: 18 Agustus 2017   03:52 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mega-SBY Jabat Tangan,Istana Kepresidenan,17/8/17,Sumber :Kompas.com (Anung Anindito,Dok.SBY)

Salah satu faktor penting dari jabat tangan bagi mereka yang bermusuhan adalah adanya kemampuan untuk menekan ego masing masing yang kesemuanya ditujukan untuk terciptanya perdamaian maupun persahabatan.

Jabat tangan tidak dapat dipaksakan karena saling mengulurkan tangan membutuhkan ketulusan. Ekspressi ketulusan tersebut juga terpancar dari tatapan mata ketika jabat tangan berlangsung.

Tetapi jabat tangan bersejarah tidak hanya terjadi untuk mereka yang bermusuhan tetapi seperti yang ditunjukkan Kennedy dengan Clinton jabat tangan juga dapat bermakna memberi motivasi dan inspirasi.

Bagi Clinton jabat tangannya dengan Kennedy salah seorang Presiden Amerika Serikat yang populer dan berwibawa itu justru menumbuhkan inspirasi, menumbuhkan cita cita bagi Cinton muda agar bisa bertempat tinggal di White House. Ternyata mimpi Clinton sesudah jabat tangan dengan Kennedy itu menjadi tewujud.

Ketika asyik asyiknya mengingat beberapa jabat tangan bersejarah tersebut tiba tiba hari ini ada rasa gembira yang menyelimuti batin saya ketika membaca pemberitaan Kompas.com/ 17/8/2017 yang memberitahu tadi siang di Istana Kepresidenan serangkaian dengan Peringatan Detik Detik Proklamasi telah terjadi jabat tangan antara Megawati Sukarnoputri, Presiden ke - 5 RI dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke - 6 Republik ini.

Bagi saya jabat tangan tersebut sesuatu yang sangat penting dan bersejarah. Memang kedua tokoh bangsa itu bukanlah berada pada posisi yang saling bermusuhan. 

Tetapi sudah  lama publik negeri ini tahu bahwa hubungan di antara keduanya sangat sangat tidak harmonis.Muncul kesan kalau ada pertemuan resmi, kedua tokoh bangsa itu saling menghindar agar tidak saling menyapa.

Karenanya ketika siang tadi terjadi jabat tangan tersebut muncul rasa lega terlebih lebih jabat tangan itu dilakukan pada saat peringatan detik detik proklamasi.

Sebagai warga bangsa saya berharap peristiwa tadi siang tidak hanya sebatas jabat tangan saja tetapi hendaknya ditindak lanjuti dengan hubungan harmonis dimasa yang akan datang.

Megawati ,Presiden ke- 5, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tentu punya pengaruh besar dalam perpolitikan negeri ini. Disisi lain, Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke - 6 RI Ketua Umum Partai Demokrat, Presiden RI selama sepuluh tahun juga masih punya pengaruh di Republik ini. Bahwa keduanya punya pandangan politik yang berbeda tentu hal tersebut sesuatu yang sah dan wajar. Tetapi janganlah perbedaan politik tersebut merembes kepada hal hal yang sifatnya personal.

Sekurang kurangnya pada setiap tanggal 17 Agustus, bangsa ini diperingatkan oleh para pemimpin untuk menjaga persatuan dan kesatuan dan seyogyanya juga lah para elit politik negeri ini menunjukkan sikap yang demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun