Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa SD Gagas Berdirinya Taman Baca

14 Januari 2019   21:14 Diperbarui: 14 Januari 2019   21:34 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Paling kiri, Eva Larantukan, bersama teman-temanya di Taman Baca yang Ia gagas.Dok.Pribadi)

Tepat pada Hari Sabtu, 12 Januari 2019, saya menulis di Kompasiana.com dengan judul " Gerakan Satu Guru Satu Taman Baca".Opini itu bergulir, dengan tanggapan bervariasi di Media Sosial (Medsos). Banyak  pendapat yang setuju, namun sebagian menolak, walau tanpa alasan. 

Kali ini, saya tersenyum bahagia. Senin, 14 Januari 2019, saya berkunjung ke salah satu tunas baru Taman Baca, yang baru saja, digagas oleh siswa yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) Kelas VI (enam). Tepatnya di SDK 1 Waibalun.

(Eva Larantukan. Dok.Agupena Flotim)
(Eva Larantukan. Dok.Agupena Flotim)
Namanya Felixia Evania Fendi Larantukan. Penulis Cilik berusia 12 tahun ini, terdorong membuka Taman Baca, untuk bisa belajar bersama teman-teman, melatih kemampuan membaca, menulis, mewarnai, membaca puisi, bernyanyi, menari dan lain-lain.

Lokasi Taman Baca ini, tepatnya di Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Menjadi Taman Baca kedua yang berdiri di Kelurahan Waibalun, setelah Taman Baca Hutan 46 Waibalun yang digagas Karolus Larantukan. 

Buku-buku yang tersedia adalah buku koleksi pribadinya, juga buku miliki Bapak dan mamanya. Terdiri dari buku bacaan anak-anak, buku sastra, tentang alam, komik, Fauna, Flora dan lain-lain.

dokpri
dokpri
Peraih Juara I Lomba Cipta Puisi dan Juara I Lomba Membaca Puisi Tingkat Kabupaten yang digelar Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur (Flotim), 2018 yang lalu  ini memanfaatkan teras rumah sebagai tempat anak-anak berliterasi.

Gerakannya ini mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya, Mama Any Tukan dan Bapak Hadjon Larantukan. Selain itu dukungan juga dari teman sebayanya bernama Udis Hadjon. Kebetulan, kakak dan orang tua, serta Opa dari Udis Hadjon memiliki banyak koleksi buku di rumah yang dimanfaatkan sebagai sumber bacaan.

dokpri
dokpri
Terobosan Eva,dengan nama Akun Facebook  Sulung Larantukan ini memecahkan rekor nasional, sebagai penggerak literasi termuda yang menggagas Taman Baca sendiri. Gerakan Eva, juga memberi teladan untuk siapa saja yang menaruh peduli pada gerakan literasi untuk tidak sebatas wacana, teori atau habis didefinisi, soal apa itu literasi, tetapi mesti diwujudnyatakan.

Ade Eva berharap semoga Kakak-kakak di luar Flores Timur, khusunya Orang Waibalun, atau warga Flores Timur pada umumnya, bisa memdonasikan buku ke Taman Baca Eva Larantukan.(Maksimus Masan Kian/Guru Kampung, Tinggal di Larantuka)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun