Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pertarungan Obama dan Putin dalam Strategi Global

23 Januari 2017   11:52 Diperbarui: 23 Januari 2017   12:35 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.nytimes.com/

Pada 6 Januari 2017, Para pejabat intelijen AS telah menyimpulkan dalam laporan berjudul “Accessing Russian Activities and Intentions in Recent US Elections.”  bahwa presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi “memerintahkan untuk mempengaruhi kampanye pemilu presiden AS tahun 2016” dan berusaha untuk “merendahkan” Hillary Clinton untuk mengembangkan “preferensi untuk Presiden-terpilih Trump.”

Kesimpulan itu merupakan bagian dari laporan intelijen yang di de-klasifikasi yang diperitahkan oleh Obama, dan dirilis pada hari Jumat (6 Januari 2017). Kesimpulan utamanya Mr. Trump digambarkan oleh intelijen top AS, bahwa Rusia telah berusaha untuk meretas sistem komputer Komite Nasional Demokrat. Tapi dia bersikeras tidak berpengaruh pada pemilu, dan dia tidak mengatakan apa-apa tentang kesimpulan bahwa Putin pada beberapa hal memutuskan untuk membantu Trump dalam pencalonannya.

Dalam laporan ini, dinyatakan Rusia menggunakan peretas “multi-layered” plan untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS, tujuannya untuk melemahkan kepercaaan masyarakat dalam proses demokrasi, dan merendahkan Hillary Clinton dan merusak elektibilitasnya sebagai presiden potensial.

Sumber: http://www.nytimes.com/
Sumber: http://www.nytimes.com/
Sesungguhnya pada saat itu, pada kalangan arus utama percaya Hillary pasti akan memenangkan pemilu ini, tapi karena serangkaian faktor, termasuk intervensi Rusia, menyebabkan terjadinya kemenangan Trump secara tak terduga. Dari perspektif Partai, hal ini yang membuat Obama sangat frustasi.

Sebelum Tahun Baru pada tahun 2017, Presiden AS Barack Obama menandatangani perintah eksekutif untuk melaksanakan sanksi terhadap lima organisasi Rusia - GRU, FSB, dan tiga perusahaan yang menyediakan dukungan untuk serangan cyber GRU ini, serta terhadap enam pejabat Rusia dan peretas/hacker  orang Rusia terkait. AS juga menutup dua kantor Rusia yang melakukan kegiatan aktivitas urusan luar negeri dan men-deportasi 35 orang diplomat Rusia. Ini merupakan sanksi keras terhadap Rusia sejak berakhirnya Perang Dingin.

Obama mngatakan, Saya kira tidak ragu lagi, ketika pemerintah asing mencoba untuk mempengaruhi integritas pemilu kita (AS) maka kita perlu mengambil tindakan.

Menghadapi sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Rusia, Putin yang biasanya berhati keras tampaknya lebih “bermurah hati” dalam menanggapi sanksi ini dan mengatakan Rusia tidak akan “menciptakan masalah” bagi diplomat AS di Rusia, dan mengundang mereka ke Kremlin untuk menghadiri pesta tahun baru.

Dalam hal men-deportasi diplomat asing, kita bisa melihat Putin mengambil sikap sangat fleksibel dan tidak mengambil tindakan balasan garis keras. Analis melihat hal ini karena Donald Trump telah menang menjadi presiden, sehingga apapun yang terjadi dia akan mengambil jalan yang lebih tinggi.

Ketika Putin menjadi fokus opini publik yang diduga sebagai “hacker gate” mungkin opini publik mengabaikan perkembangan signifikan lain, manuver Obama sebelum mengakhiri jabatannya sebagai presiden.

Pengerahan Alat Perang Ke Eropa

Mulai 6 Januari 2016, sejumlah besar peralatan militer AS dikerahkan ke Bremerhaven di Jerman Utara. Peralatan perang yang terlibat dalam perkembangan militer ini terdiri dari total 87 tank, 144 Kedaraan Lapis Baja Infantri Bradley, Pelontar Granat, ratusan kendaraan militer, dan sekitar 4.000 personil militer AS, pasukan baru ini awalnya berkumpul di Polandia sebelum mereka disebar di tujuh negara dari Estonia hingga ke Bulgaria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun