Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Hong Kong Rusuh? Bisakah Runtuh?

19 Oktober 2019   15:25 Diperbarui: 19 Oktober 2019   15:31 3073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini berita rusuh Hong Kong telah menjadi berita hangat dan perhatian orang. Demontrasi anti UU Ekstradisi telah berkembang menjadi teror dan penjarahan terhadap pusat-pusat perdagangan di Hong Kong.

Para protester muda membuat rusuh menteror dan menganiaya semua orang yang menyatakan tidak setuju dengan apa yang mereka kehendaki di handapan mereka. Merusak kantor-kantor dan pusat bisnis pemerintah Hong Kong, RRT, toko-toko swasta. Menyerang polisi.

Apakah Hong Kong akan runtuh dan bangkrut? Mungkinkah Tiongkok daratan mengirim pasukan keamanan untuk mengatasi huru-hara yang terjadi di Hong Kong? Disini penulis mencoba untuk membahas berdasarkan pandangan dan uraian dari para pakar-pakar yang memperhatikan masalah ini.

Pada 25 Agustus lalu penulis ada memposting tulisan tentang:  Hong Kong  

Kerusuhan dan demo-demo beberapa bulan terakhir ini di Hong Kong (HK) awalnya tentang memprotes RUU yang diusulkan pemerintah HK untuk mengandamen UU Ekstradisi. 

Kemudian demo-demo ini perkembang menjadi demo anarkis, terutama dilakukan oleh demontran remaja dan anak muda ABG yang ditunggangi oleh banyak kepentingan baik luar dan dalam HK sendiri. Sehingga bebrapa pihak mengkhawatirkan akan berkembangan menjadi bahaya yang lebih besar.

Kita juga telah membaca berita tentang demo-demo "Yellow Vest/Jaket Kuning" di Prancis yang berlangsung cukup lama lebih dari 10 mingguan. Namun tidak menimbulkan kekerasan skala besar. Tetapi mengapa demo yang tejadi di HK justru menjadi anarkis?

Dalam demo kali ini di HK, yang menjadi paling sengsara pertama adalah Polisi HK. Mereka bertindak berdasarkan SOP yang ketat dan sabar, dengan mengenkangan intensitas yang paling rendah. Berusaha untuk tidak membahayakan orang-orang. Selain itu secara keseluruh jumlah petugas kepolisian HK juga tidak cukup banyak.

Laporan media Barat hanya mengungkapkan apa yang mereka sebut amarah, tetapi tidak menginvestigasinya. Masalah di HK sebenarnya memiliki banyak faktor sejarah yang rumit dan sudah berlangsung lama.

Media yang dikuasai Barat juga memberitakan peristiwa HK ini dengan berat sebelah. Terlihat demontran terutama anak muda yang terlibat dalam kekacauan kentara sekali terlihat pengetahuannya pada level kognitif (cognitif). Ini  merupakan tanggung jawab pendidikan HK yang sangat besar.

Mereka ini tidak memahami dan mengetahui sejarah asal-usul masalah HK. Dan mereka juga sedang gamang akan idenditas dirinya. Masalah ini memang telah terjadi pada banyak anak muda di HK tentang kognisi (cognisiton), identitas, dan keunikan masalah.

Kondisi Hong Kong "Satu Negara Dua Sistem" Pasca Penjajahan Inggris
Pasca penyerahan HK dari Inggris kepada Tiongkok pada tahun 1970an, Hk sedang ketiban Keberuntungan. Karena Tiongkok pada tahun 1978 baru mulai melakukan kebijakan keterbukaan sedikit demi sedikit, langkah demi langkah.

Tertebukaan Tiongkok saat itu belum terbuka penuh, sampai setelah masuk dalam WTO tahun 2001. Jadi sementara itu masih terbuka sedikit demi sedikit, HK bisa mengambil beberapa fungsi yang seharusnya dilakukan Tiongkok sendiri.

HK seolah berfungsi seperti kantor depan dalam beberapa hal untuk Tiongkok. Dan HK mendapat manfaat untuk melakukan hal-hal ini. Salah satu dari hal-hal ini adalah jika ada perusahaan luar negeri, dari Barat, Eropa, AS, Jepang dan Korsel menginginkan akses ke pasar Tiongkok daratan, titik pemberhentian termudah pada awalnya adalah melakukannya dari HK.

Jadi sebenarnya bukanlah karena HK sangat pintar atau piawai dalam berdagang atau pelayanan servicenya, tapi karena mereka beruntung. Mereka beruntung bukan karena Inggris, mereka beruntung karena Tiongkok dan peran yang dilakukan Tiongkok.

Namun setelah Tiongkok bergabung dengan WTO dan Tiongkok perkembangannya meningkat dan bangkit, maka bagi pihak luar yang akan membuka pasar di Tiongkok, tidak lagi memerlukan batu loncatan dari HK. HK menjadi tidak relevan lagi.

Bagi mereka bisa langsung ke Beijing, Shanghai, Guangzhou, Sehnzhen, atau kemana pun mereka inginkan di daratan Tiongkok. Dan pada umumnya tidak lagi memilih melalui HK.

Jadi penyebab kesuksesan relatif HK dalam periode itu menghilang dan HK harus menemukan peran baru pada periode setelah 1997. Jadi bukan kesalahan Tiongkok yang melakukan ini, situasi ini adalah perubahan keadaan dalam hubungan antara Tiongkok dan HK.

Pandangan dan Perasaan Orang Tiongkok Terhadap Hong Kong

Menurut para pakar Tiongkok dengan terjadinya badai kerusuhan di HK telah memberi pengalaman besar bagi sebagian besar rakyat Tiongkok, betapa mereka sangat mencintai HK.

HK memiliki posisi yang sangat istimewa di Tiongkok, benar-benar menjadi permata di hati setiap orang Tiongkok, termasuk tingkat ekonomi perdagangan yang diwakili oleh HK, juga statusnya dalam kebudayaan populer. Banyak anak muda yang lahir setelah tahun 70an, 80an dan bahkan 60an mencintai HK. Semua orang Tiongkok merasa dekat dengan HK, dan ada emosi dalam hatinya.

Karena itu mereka sangat memberi perhatian khusus pada nasib HK, dengan melihat kejadian-kejadian akhir-akhir ini di di HK tampaknya mereka juga sangat tertekan.

Sebenarnya banyak dari rakyat dan kaum cendikiawan Tiongkok melihat situasi HK akhir-akhir ini dapat menyebabkan mereka marah. Terutama bagi mereka yang terlibat langsung dalam peristiwa masa lalu yang mereka alami.

Seperti yang kita ketahui pembicaraanTiongkok-Inggris tentang pengembalian HK berlangsung dari paruh kedua 1982 hingga paruh kedua 1984. Pada jam 3 sore waktu setempat 19 Desember 1984, pemerintah Tiongkok dan Inggris menandatangani pernyataan bersama tentang masalah pengembalian Hong Kong antara Tiongkok dan Inggris di Beijing.

Saat itu Deng Xiaoping menghadiri upacara tersebut. Seorang cendiakiawan Tiongkok Chang Weiwei yang kini sebagai peneliti senior di Universitas Fudan China Research Institute, yang saat itu sebagai penerjemah bahasa Inggris diundang untuk berpartisipasi dalam jamuan makan malam yang sangat bermakna ini. Beliau menuturkan pengalamannya.

Pada perjamuan tersebut hadir tamu-tamu VIP dari HK, Huo Yingdong, tokoh politik terkenal HK, Zhong Shiyuan, dipanggil oleh Mao Zedong sebagai "satu orang yang dapat menduduki beberapa divisi." Xiong Xianghui, mantan tokoh pejabat rahasia PKC tertinggi di Kuomintang, wakil Komandan Medan Perang Divisi I Kuomintang, Hu Zongnan.

Dari pihak Tiongkok ada anggota Komite Tetap Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok. Ada juga seorang diplomat senior Tiongkok dan Wakil Menteri Luar Negeri Fu Hao.

Di pihak Inggris terdapat konsultan teknologi PM Inggris Mr. Harris, dan beberapa pejabat lainnya. Percakapan pada satu meja antara Harris dan Wakil Menlu Tiongkok Fu Hao yang duduk di sebelahnya terjadi tidak mengenakkan, ketika Harris mengatakan antara lain: Inggris di HK tidak mendapatkan manfaat apa-apa, tapi seperti pengasuh anak (HK)  orang lain, kemudian setelah besar di kembalikan kepada orang tua kandungnya.

Pernyataan seperti ini juga merupakan salah satu narasi dari arus utama atau narasi arus utama media Barat tentang kembalinya Hong Kong ke Tiongkok sebagai ibu pertiwinya, namun sang menteri sangat tidak senang setelah mendengar pernyataan tersebut. 

Dia menjawab bahwa Anda harus tahu bahwa Hong Kong (HK) sebagai wilayah negara Tiongkok  yang dikuasai orang asing, ini menjadikan satu  perasaan yang memalukan  untuk nasional kita (Tiongkok). Dia menekankan perkataan "Rasa Memalukan  untuk Nasional Kita" -nya sangat berat dan keras, sehingga semua orang di meja yang semua mendengarnya.

Selanjutanya Wakil Menlu Fu mengatakan, apakah keuntungan rakyat Inggris dari Perang Candu masih tidak banyak? Belum lagi berapa banyak kerusakan yang disebabkan oleh penjualan opium pada tubuh orang-orang Tiongkok. Sehingga membuat Mr. Harris menjadi canggung.

Selama periode kritis perundingan Tiongkok-Inggris, pihak Inggris pernah mengatakan bahwa dalam negosiasi perlu mempertimbangkan suasana hati orang-orang HK. Mereka harus berpartisipasi dalam negosiasi sebagai pihak ketiga.

Namun sebenarnya bagi pihak Inggris ketika itu warga HK akan di jadikan "kaki ketiga" dalam negosiasi. Inggris berharap untuk bisa meningkatkan tekanan kepada pihak Tiongkok, tapi pandangan ini sangat dikritik oleh Deng Xiaoping.

Pada 23 Juni 1984, Deng Xiaoping bertemu dengan Zhong Shiyuan dan orang-orang terkenal lainnya di Hong Kong, Deng Xiaoping mengatakan di depan mereka bahwa tidak ada "kursi berkaki tiga" dalam pembicaraan Tiongkok-Inggris.

Dalam percakapan ini, Deng Xiaoping pertama kali mengusulkan agar rakyat Hong Kong harus diperintah oleh kaum patriot. Standar Patriot adalah untuk menghormati rakyat mereka sendiri dan dengan tulus mendukung tanah air (Tiongkok) untuk melanjutkan pelaksanaan kedaulatan atas Hong Kong tanpa merusak kemakmuran dan stabilitas Hong Kong.

Ada lagi peristiwa dimana Dubes Malaysia untuk Beijing pada 1983, Tan Sri Dato Ahmad Kamil Jaafar pernah bertutur kepada  Menlu Tiongkok Liu Shuqing saat bertemu pada waktu itu, dia ingin tahu tentang perundingan Inggris-Tiongkok tentang pengembalian HK, dengan mengatakan: "Jangan percaya Inggris. saya akan memberi Anda sebuah contoh. Ketika Malaysia merdeka dari Inggris, rencana wilayah semula termasuk Brunei. Brunei juga merupakan bagian dari Malaysia."

Lebih lanjut beliau menceritakan: "Tetapi selama dalam perundingan waktu itu Inggris menemukan sumber daya minyak dan gas di perairan Brunei. Tetapi mereka tidak memberi tahu kami, dan mereka sengaja mengulur-ulur waktu negosiasi selama beberapa tahun, selama dalam proses itu juga mempromosikan Brunei menjadi negara kecil yang "independen". 

Inilah yang oleh orang Inggris disebut sebagai "divide and rule (memecah belah dan memerintah)", dan kemudian perusahaan Shell Inggris ada di sana untuk minyak dan gas, yang menghasilkan banyak uang." Kemudian dia juga mencerita kisah masa kecilnya kesan terhadap Inggris.

tan-sri-dato-ahmad-kamil-jaafar-5daac5a50d82303c5c04bef2.png
tan-sri-dato-ahmad-kamil-jaafar-5daac5a50d82303c5c04bef2.png
Sumber: marymartin.com

Tan Sri Dato Ahmad Kamil Jaafar seorang diplomat karier Malaysia, keturunan India, badannya tinggi besar gemar bermain tennis. Saat di Beijing sering bermain tennis dengan diplomat Tiongkok, dia menceritakan kepada Menlu Liu bahwa ketika dia muda, olahraga tenis tidak boleh disentuh dia karena dia seorang Melayu, bermain tenis menjadi hak istimewa orang kulit putih.

Dia mengatakan kepada Liu: Anda harus bisa melihat tabiat penjajah Inggris ketika harus meninggalkan negara penjajahannya sebelum dan sesudahnya. Mereka sebelum meninggalkan daerah jajahannya selalu dengan hati-hati dan terencana menumbuhkan rasa pro-Inggris kepada warga setempat untuk membentuk kekuatannya kelak, dengan tujuan untuk intervensi lanjutan di daerah ini. Lebih lanjut dia mengatakan.

Coba lihatlah saat ini terjadinya konflik dan kekacauan di dunia tidak terlepas dari bayangan intervensi Inggris, konflik masalah Khasmir India-Pakistan, konflik Siprus-Turki dan Yunani, konflik yang terjadi di Timteng, Israel dan Palestina, tidak terlepas dari bayangan Inggris.

Saran dari sang Dubes itu memang benar adanya, kemudian para  cendikiwan Tiongkok juga ada menerbitkan artikel-artikel yang serupa.

Kini kita juga bisa melihat konflik-konflik di manapun di dunia, kita hanya perlu melihat apakah tempat ini bekas koloni Inggris atau tidak. Kita hanya melihat "ranjau-ranjau" yang ditanamkan, hanya sekarang dengan adanya intervensi AS maka masalah menjadi lebih rumit.

Memahami Situasi Hong Kong Kini

Jadi memahami hal di atas ini dan memahami situasi di Hong Kong hari ini. Banyak isu hangat di komunitas internasional sangat membantu.

Lima tahun yang lalu, pada 28 September 2014 jam 17.57 waktu setempat, terjadi demo yang disebut "Occupy Central" atau disebut juga "Umbrella Movement" karena demontran membawa payung berwarna-warni, yang berlangsung 79 hari.

Saat itu di Inggris terjadi histeria kesenangan, BBC dan pemerintah Inggris mengira "Revolusi Warna" telah pecah di HK dan segera akan menyebar ke seluruh HK dan Tiongkok daratan.

Namun saat itu, para pakar Tiongkok dan pemerintah Tiongkok menertawai, mengatakan bahwa gerakan ini adalah gerakan yang salah lokasi dan salah waktu, probilitas kegagalannya 100%. Karena gerakan ini selama tidak mempengaruhi ekonomi dan kehidupan rakyat HK, tidak akan diperdulikan oleh rakyat HK.

Namun garakan kali ini yang telah mempengaruhi penghidupan warga HK setiap hari, maka tidak mengherankan jika mayoritas warga HK akan bangkit dan menghentikannya. Namun jika situasi memang berkembang sangat buruk dan pemerintah SAR HK tidak bisa menyelesaikannya, maka intervensi pemerintah pusat Beijing untuk turun tangan bukanlah suatu yang luar biasa.

Dan seperti yang telah kita bisa lihat sekarang, demontran ini telah mencegat warga HK yang tidak sepaham dengan mereka di jalan-jalan dan menganiayanya, menduduki stasiun-stasiun MRT, bandara, merusak pusat-pusat bisnis, sehingga citra HK menjadi anjlok, saham-saham anjlok dan citra pasar internasional juga menjadi turun banyak.

Hong Kong merupakan masyarakat kapitalis yang khas. Banyak pekerja biasa yang dibayar berdasarkan per jam dan harian. Dengan demontran mengganggu lalu lintas dan ketertiban, jelas mempengaruhi kehidupan banyak warga dan rakyat HK. Dan gerakan ini telah melanggar kepentingan mayoritas rakyat HK, tidak heranlah jika timbul kemarahan warga HK dan seluruh rakyat Tiongkok.

Jika hingga terjadi tindakan balasan dari pemerintah pusat Beijing, maka tindakannya akan sangat keras. Pemerintah pusat Tiongkok telah menjelaskan bahwa jika situasi di Hong Kong memburuk dan menjadi kekacauan di luar kendali pemerintah SAR HK, maka pemerintah pusat Beijing tidak akan pernah tinggal diam.

Menurut Undang-Undang Dasar Tiongkok, pemerintah pusat memiliki sarana yang memadai dan kekuatan yang cukup untuk dengan cepat menenangkan berbagai gangguan yang muncul dalam negerinya.

Berkaitan dengan tindakan Tiongkok ini, untuk pertama kalinya, industri penerbangan sipil Tiongkok mengeluarkan peringatan keselamatan penerbangan utama kepada Cathay Pacific Airways, yang mendukung "prokemerdekaan HK" dengan mengajukan tiga persyaratan. Persyaratan ini untuk mengenkang dan menghambat modal Barat dalam mendukung gerakan "prokemerdekaan HK", selama gerakan "kemerdekaan HK" terus berlanjut.

Cathay Pacific harus melarang semua staf yang telah berpartisipasi dan mendukung protes ilegal dan kegiatan kekerasan di Hong Kong, serta mereka yang memiliki catatan perilaku ekstrem, untuk terbang di atas udara wilayah Tiongkok daratan dan melakukan tugas lain yang terkait untuk melakukan tugas penerbangan ke Tiongkok daratan.

Perusahaan Cathay Pacific harus menginformasikan awak penerbangan yang menerbangkan penerbangan ke daratan Tiongkok atau melintasi wilayah udara daratan Tiongkok ke otoritas penerbangan sipil Tiongkok daratan (RRT). Tanpa persetujuan Tiongkok, penerbangan tidak akan diterima ke daratan Tiongkok, kata regulator.

Tiongkok juga meminta maskapai penerbangan Cathay Pacific untuk mengajukan rencana memperkuat kontrol internal dan meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan kepada otoritas penerbangan sipil Tiongkok daratan.

Tiongkok bisa saja melakukan tindakan yang makin keras terhadap HK. Pada 16 Agustus protester HK menyerukan "Hari Penarikan 816" maksudnya menyerukan warga HK untuk datang ke bank untuk menukar dollar HK dengan dollar AS, dan mengubah sistem keuangan HK. Namun kenyataannya dalam sehari itu hanya terjadi HK$ 2,81 juta saja yang terkumpul.

Jumlah ini tidak bisa membeli satupun properti yang baik di HK, bahkan untuk membeli setengah lisensi parkir mobil sekali pun, seperti diketahui untuk lokasi parkir mobil di tempat yang baik  setidaknya seharga HK$ 6 juta.

Menurut para peneliti, ini menunjukkan pengacauan ini telah melemah meskipun mereka terus membuat masalah, tetapi ulah mereka ini justru mengikis sempati warga dan pendukungnya. Kini semakin banyak warga HK dan khalayak mulai bangkit untuk menghentikan kekerasan untuk kepentingan mereka.

Tetapi tampaknya masalahnya tidak akan bisa selesai segera. Karena disini terdapat masalah yang mendalam. Banyak pihak luar dan domestik yang berkepentingan terlibat, bahkan disinyalir adanya spekulan Wall Street yang berencana untuk mendulang (ambil keuntungan) dolar HK.

Namun ada sebagian dari peneliti Tiongkok yang berpandangan, dengan terjadinya rusuh "pro kemerdekaan HK" yang jumlahnya minim ini dan yang menunjukkan kesombongan pengacau, justru memberi pelajaran epik berharga bagi rakyat Tiongkok tentang patriotisme mereka.

Pelajaran ini tersebar ke seluruh dunia melalui Internet dan media sosial. "pro-kemerdekaan Hong Kong" menjadi kecaman komunitas Tionghoa di seluruh dunia.

Banyak generasi muda Tiongkok dan Tionghoa menjadi tahu dalam semalam. Yang tadinya tidak tahu-menahu apa itu "Revolusi Warna (Pelangi)" di masa lalu. Dengan sekejap memahaminya. Yang dulunya tidak memahami apa itu sistem percaya diri di masa lalu, dengan sekejap kurang lebih menjadi paham.

Mereka menjadi tahu dan bisa melihat, HK dengan populasi 7 jutaan  orang dengan sistem ekonomi pasar yang sudah cukup maju, bisa dikacaukan hanya oleh segelintir kekuatan anti-Tiongkok/Tionghoa dukungan Barat.

Sekarang rakyat Tiongkok terutama kaum mudanya lebih percaya diri akan ketahanan dari pemerintahannya (RRT). Jika pihak Barat bisa mempengaruhi segelintir (puluhan ribu) pemuda HK untuk mengacaukan situasi HK, ini benar-benar sangat disesalkan, karena ketahanan nasionalnya sangat rentan sekali.

Kaum generasi muda Tiongkok ini dengan sendirinya telah mempengaruhi setidaknya ratusan juta anak muda Tiongkok, untuk lebih patriotik dan lebih sempati pada jalan yang ditempuh pemerintahnya (RRT) sekarang yang telah membawa kemajuan pesat pembangunan negaranya. 

Seorang veteran HK memperkirakan bahwa sebagian besar orang di HK masih mendukung "satu negara, dua sistem." Massa pengacau di HK tidak akan melebihi 3.000. Disinyalir pendemo-pendemo muda ini banyak yang merupakan pendemo "nasi bungkus" (bayaran).

Tidak heran jika seorang netizen telah mencemooh AS, mengatakan bahwa presiden AS sedang dalam suasana hati yang buruk baru-baru ini. Dia bertanya kepada Direktur CIA bagaimana Anda bisa mencetuskan revolusi warna di HK dengan dana dari Kongres AS. Kemudian menumbuhkan patriotisme bagi orang Tiongkok/Tionghoa.

Jelas penanggung jawab CIA merasa tidak senang atas komentar presiden (Trump), seraya megatakan Anda (presiden Trump) telah membuat iklan besar terhadap Huawei Tiongkok, dimana beberapa tahun mereka berupaya untuk melakukannya tapi tidak berhasil, tapi Anda telah membantunya.

Di medsos Tiongkok sendiri timbul komentar-komentar patriotik dari netizen muda, hal ini menurut pandangan pengamat Tiongkok disebabkan adanya dua alasan utama: Pertama pendidikan domestik, selain itu negara memang kuat. Dua alasan ini membuat anak-naka muda Tiongkok menjadi kritis, berpandangan luas komprehensif dan berkualitas.

Dengan terjadinya kekacauan di HK kali ini, membuat mayoritas rakyat Tiongkok menjadi lebih memahami bagiamana sistem Barat atau sistem akunbilitas yang disebut demokrasi memang terdapat banyak masalah dan kemunafikan. (Menurut pandangan mereka).

Melihat apa yang disebut sebagai kebebasan pers, mengapa kamera reporter Barat selalu menghadap ke polisi dan tidak ke massa? Demikian juga dengan judul-judul yang ada di facebook dll juga sama. Netizen disini begitu takut dan nurani mereka tidak berani atau enggan menunjukkan kebenaran kekacauan yang terjadi di Hong Kong kepada dunia, dan membiarkan desas-desus yang mempermalukan polisi Hong Kong untuk mengubah fakta menjadi populer.

Melihat apa yang disebut independensi yudisial, mengapa polisi selalu setelah menangkap orang dan pengadilan membebaskannya (laissez-faire)? Rakyat Tiongkok menjadi mempertanyakan, masih adakah keadilan yudisial dalam sistem mereka?

Rakyat Tiongkok juga menjadi sedih dan sakit hati, bagaimana pendidikan umum di HK telah mencuci otak anak muda belia hingga menjadi sampah masyarakat.

(baca: tulisan penulis yang lalu Hong Kong: tentang Perang Politik & Salah Satu Agen Asing Provokator Kerusuhan Hong Kong).

Menurut pengamatan para pengamat, sekolahan-sekolahan umum di HK kebanyakan dikelola oleh institusi atau yayasan agama Kristen dan Khatolik, yang disesalkan banyak pihak mereka membiarkan anak didiknya berpikiran tidak menyukai Tiongkok, bahkan tidak coba melarang anak-anak didiknya yang dibawah umur untuk ikut demo dan merusak asset publik dan swasta.

Selain itu seluruh sekolah-sekolah SD hingga Lanjutan Atas bahkan perguruan tinggi di HK hingga tahun 1997 saat integrasi HK ke RRT, tidak sampai 10 sekolahan yang bersedia dan mengibarkan bendera RRT. Mereka dididik untuk prodemokrasi a la Barat dan tidak tidak pro-Tiongkok daratan.

Hal ini terjadi, diantaranya karena Pemerintah HK-Inggris telah mendanai sekolah dasar dan sekolah menengah melalui metode alokasi anggaran. Jika ada sekolahan yang mengibarkan bendera RRT, sekolahan tersebut akan masuk dalam daftar hitam. Dan dicari segala macam alasan yang kuat, tidak memberi sekolahan tersebut dukungan finansial atau memberi lebih sedikit dana.

Pandangan AS Terhadap Tiongkok Dengan Huru-hara Hong Kong

Bagaimana AS sebagai "Deep State" begitu membenci Tiongkok. Juga pada bulan Juni lalu, Ketua DPR AS Nancy Pelosi secara terbuka menyatakan bahwa terjadinya demonstrasi HK adalah "pemandangan yang indah" dan bagian dari anggota kongres menggelar apa yang disebut "Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong". Kemudian pada bulan Juli, Wakil Presiden AS, Mike Pence dan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, Menlu Pompeo mengadakan pertemuan dengan para pemimpin oposisi HK.

Di luar itu, lebih banyak wajah orang Amerika (kulit putih) muncul dalam adegan demonstrasi kekerasan HK dari gambar-gambar media yang terpampang, bahkan adanya sosok pengibaran bendera AS.

wajah-bule-dalam-demo-hk-5daac68d0d82306dfd089512.png
wajah-bule-dalam-demo-hk-5daac68d0d82306dfd089512.png
Sumber: popularresistance.org

Atas komentar Pelosi, juru bicara Menlu Tiongkok Hua Chunying memberi respon dengan mengatakan: Saya berharap pemandangan ini bisa terjadi di AS semakin banyak dan sering.

Video di bawah ini menunjukkan bagaimana kebodohan dari para protester HK untuk mencari dukungan dari AS, dan yang dianggap rakyat Tiongkok sebagai penghianat dan penjual nusa dan bangsa Tiongkok.


Mara Bahaya Adalah Hikmah -- Analisis Situasi Hong Kong

Ada analis Tiongkok yang berpandangan kerusuhan HK merupakan hikmah. Menurut filosofi orang Tiongkok/Tionghoa yang dialektis mengatakan, dalam keadaan bahaya ada kesempatan dan kesempatan ini adalah langka. Mereka menganalisis kekacauan Hk kali ini dan memberi usulan penyelesaiannya.

Pada tahun 1998, Deng Xiaoping pernah memberi analisis, dengan mengatakan "...ini ditentukan oleh iklim eksternal dan iklim mikro internal. Cepat atau lambat, lebih baik datang lebih awal daripada terlambat."

Penilaian ini juga berlaku untuk kekacauan di Hong Kong kali ini. Negara dengan iklim utama adalah AS tidak mau pergi jauh-jauh. Selain itu, kali ini, perang dagang dan perang sains serta teknologi Tiongkok-AS tidak menguntungkan AS, dan tidak ada harapan untuk menang. Karena itu, tampaknya AS ingin mengandalkan situasi di Hong Kong untuk meningkatkan tawar menawar negosiasi.

Kemudian pada tingkat yang lebih dalam, AS sebagai negara yang sudah lama mampan, mengharapkan melalui "Revolusi Warna" di HK dapat menyebar ke seluruh daratan Tiongkok. Tampaknya ini adalah suatu yang absurd tidak realistis dengan situasi ketahanan nasional Tiongkok.

Iklim mikro dapat disamakan dengan "sebab akibat" dari 156 tahun pemerintahan kolonial di HK. Ada banyak kekurangan dari sistem "satu negara, dua sistem" terutama adanya kelemahan dari pemerintah SAR HK, yang utama di bidang keadilan (yudisial) dan pendidikan, serta masalah papan (perumahan) dan masalah serius lainnya. Misalnya masalah mata pencaharian masyarakat, serta kontrol media arus utama oleh kekuatan modal, dll., Semua memiliki dasar tertentu untuk mencetuskan "Revolusi Warna (Colour Revolution)".

Selain iklim utama eksternal dan iklim mikro internal, ada masalah mendalam tentang struktur sosial Hong Kong, yang merupakan poin yang sering dibicarakan para analis pemerhati HK, hubungan antara modal, kekuatan sosial dan kekuatan politik.

Hong Kong dicirikan oleh kekuatan modal, terutama kombinasi dari modal real estat dan modal finansial, yang membuat penyesuaian struktur ekonomi menjadi tidak mungkin, membuat perumahan sulit untuk dimiliki  kaum pekerja/buruh, dan banyak orang muda tidak melihat adanya harapan.

Kekuatan jahat dan kekuatan modal Barat sengaja mengalihkan keluhan kaum muda ke pemerintah SAR HK dan Pemeritah pusat Beijing. Dalam pengertian inilah bahkan kekacauan ini untuk sementara mereda.

Namun, iklim utama eksternal masih ada, iklim mikro masih ada, dan struktur sosial masih menjadi masalah. Ketiga jenis masalah ini masih ada, jadi tidak heran Hong Kong telah memasuki musim gugur yang penuh peristiwa kekacauan.

Untuk mengatasi kekacauan HK yang relevan ini, tampaknya Tiongkok telah membentuk kelompok jaringan dan ruang diskusi, yang terdiri dari banyak pakar, cendikiawan, dan tokoh-tokjoh masyarakat untuk mengemukakan pandangan dan wawasan mereka.

Antara lain para pakar memberi pandangannya: Masalah HK hanyalah masalah parsial bagi Tiongkok, karena Tiongkok adalah negara besar. Selain itu masih ada "satu negara, dua sistem" sebagai firewall, yang secara efektif dapat menjamin situasi keseluruhan dari perkembangan pesat pembangunan Tiongkok daratan tidak akan terpengaruh, belum lagi fakta bahwa kekacauan ini telah sangat meningkatkan patriotisme rakyat Tiongkok.

Mereka (orang Tiongkok) melihatnya ada  jendela peluang untuk diraih dan memanfaatkan dengan baik. Mereka akan meninjau dan merfleksikannya secara komprehansif tentang semua masalah yang terungkap oleh kekacauan ini, terutama tiga jenis masalah: iklim utama eksternal, iklim mikro internal  dan struktur sosial.

Tampaknya Tiongkok sedang melakukan penelitian skala besar, konsultasi secara luas dan menampung saran dari internal HK, dari luar think-tank HK, dari luar dan dalam PKT, terbuka untuk masukan dari internal, offline, online, politik ekonomi, keuangan hukum, mereka sedang mendengarkan semua aspek pendapat-pendapat ini. Untuk bisa ikut dalam permainan catur besar ini, dan mencoba mencari solusi untuk mengatasi masalah yang timbul.

Terutama mengatasi dan mengeliminasi gerakan "Kemerdekaan HK" dan secara menyeluruh mengimplementasikan secara komprehensif dan akurat dari "satu negara, dua sistem".

Karena menurut kajian mereka dalam lingkup "Konstitusi Republik Rakyat Tiongkok" dan "Hukum Dasar Hong Kong", mereka memiliki cukup ruang untuk bergerak dan mengatur, membuat bendungan (penangkalan), melakukan perencanaan dan penyebaran jangka pendek dan jangka panjang, dan melakukan soft power serta hard power. Setelah segala macam persiapan sudah siap, mereka  akan menyelesaikan catur besar "satu negara, dua sistem" secara lengkap dan akurat, dan kesempatan akan selalu siap. Mereka percaya selama mereka sudah siap, setiap krisis dapat menjadi peluang mereka. Ini telah menjadi antusias mereka untuk menjadikan negaranya makmur dan kuat.

Pakar Tiongkok berpandangan, pemerintahan SAR HK harus berani mengangkat masalahnya dan mengatasi masalah domestiknya untuk jangka waktu yang panjang. Tiongkok sebenarnya menandai/menganggap HK sebagai Kota Ekonomi, ini sesuai dengan karakterisitik HK dan karakteristik rakyat HK yang ingin hidup tenang dan damai, namun kini tampaknya digoyang oleh kekuatan musuh untuk mengubah HK menjadi Kota Politik.

Para musuh HK dan Tiongkok ini tampaknya akan terus mengacau melalui proxynya untuk menjadikan HK sebagai Kota Politik, yang berarti HK terus mengalami masalah. Namun tampaknya Tiongkok juga sudah siap dengan opsinya jika HK telah dipolitisasi, mereka akan melawan tantangan ini dan mengalahkannya di tingkat politik.

Mereka memanganggap memang gagasan awal "satu negara, dua sistem", mereka mengibaratkan air sumur janganlah melanggar mengalir ke sungai, tetapi ekarang air sumur dengan kekuatannya mencoba mengalir ke air sungai, maka jika itu terjadi pertikaian tidak bisa dihindari.

Dalam proses ini, HK sendiri adalah pemain kunci. Namun Tiongkok berpandangan sebagian besar rekan senegaranya di HK menentang "Kemerdekaan HK" dan mendukung "satu negara, dua sistem".

Tiongkok melihat bahwa gerakan pro "kemerdekaan HK" ini belum membentuk kekuatan yang cukup kuat. Mereka telah dikecam oleh mayoritas rakyat Tiongkok, dan gerakan ini telah banyak di dicemooh dan dikutuk oleh mayoritas komunitas orang Tionghoa se dunia. Tetapi tampaknya tidak terjadi di HK.

Namun dengan terjadinya kekacauan kali ini, wawasan mayoritas warga HK akan berpikir secara komprehensif merenungkan kelembagaan mereka sendiri ada masalah. Terutama secara khusus untuk sistem peradilan, sistem ekonomi, sistem media, sistem pendidikan.

Pemerintah SAR dan warga HK harus memikirkan kembali tiga masalah utama yang disebutkan di atas, jika krisis besar terjadi, dan sebagian besar warga HK masih tidak menyetujui model pembangun a la Tiongkok, atau berpikir bahwa sistem kapitalis dan sistem kapitalis Hong Kong masih sangat indah, atau terus mendukung sistem Inggris dan Amerika yang kenyataannya sedang mengalami penurunan komprehensif.

Dan jika masih mentolerir campur tangan yang luas dari negara-negara Barat dalam urusan Hong Kong, atau untuk melihat Tiongkok daratan dengan kacamata berwarna, atau memiliki ilusi rasa superioritas terhadap daratan Tiongkok dan rekan-rekan mereka di Tiongkok daratan. Para pakar dan analis Tiongkok memperkirakan mungkin HK akan tenggelam. Dan yang terburuk itu bisa benar terjadi, yang ditakutkan saat itu,  Tiongkok tidak lagi dapat membantunya.

Seperti apa yang ditakutkan oleh Singapura yang kini dapat dikatakan ekonominya relatif sukses, tetapi andaikata terjadi insiden seperti "911", Singapura mungkin akan berteriak dan berada dalam bahaya.

HK sekarang telah di kacaukan dan dibikin berantakan oleh kerusuhan besar. Dan tampaknya sudah berada dalam ambang kemunduran secara keseluruhan, ini ibaratnya seperti anak kecil yang sedang tumbuh akan menjadi dewasa, tapi jika tidak bisa mendewasakan diri sepanjang waktu, itu akan merepotkan.

Kita tidak tahu apakah warga HK dapat sepenuhnya memahami setelah mengalami semuanya ini. Kita juga tidak tahu apakah mereka akan menjadi matang kolektif, maksudnya mayoritas warganya menyadari ada banyak masalah dalam sistem kapitalis Hong Kong dan reformasi subtansial diperlukan.

Sebagian  analis dan pemerhati HK mengkhawatirkan jika terlambat mencapai kematangan kolektif, Tiongkok daratan mungkin tidak dapat membantu, dan kemungkinan hanya akan menunggu nasib.

Hong Kong Perlu Reformasi

Hong Kong dekat dengan pasar konsumen terbesar dengan Tiongkok daratan, berdasarkan paritas daya beli. Dekat dengan pasar konsumen terbesar di dunia, pasar investasi berada di garis depan revolusi industri 4.0 --- Tiongkok.

Namun, ekonomi HK belum membentuk titik pertumbuhan baru, jika dilihat dari sudut pandang model pembanguan Tiongkok, para pakar berpandangan pastilah sistem pembangunan HK memiliki masalah dan masalah besar kini telah muncul. Jika tidak, tidak mungkin terjadi huru-hara seperti yang terjadi sekarang.

Banyak pakar yang pemisistis jika sistem kapitalis HK tidak direformasi, HK mungkin akan tenggelam. Jika ini terjadi akan sangat merugikan kepentingan rakyat HK. Tampaknya orang Tiongkok daratan juga enggan melihat prospek ini terjadi, karena bagaimana pun HK akan selalu menjadi basis pendidikan untuk kepercayaan orang-orang Tiongkok daratan.

Jadi HK sangat memerlukan adanya reformasi, jika tidak melakukannya dengan baik maka akan runtuh, ini akan menjadi suatu cermin pelajaran bagi rakyat Tiongkok daratan. Seperti apa yang terjadi di Taiwan telah menjadi cerminan bagi basis pendidikan bagi Tiongkok, dan tampaknya Tiongkok tidak ingin HK mengikuti jejak Taiwan.

trump-twitter-hk-15-aug-5daac88d097f3677f02decb2.png
trump-twitter-hk-15-aug-5daac88d097f3677f02decb2.png
Sumber: www.scmp.com

Belum lama ini Presiden AS Trump dalam twitternya mengusulkan para pemimpim Tiongkok dan demontran HK berbicara. Namun oleh para pakar Tiongkok dinyatakan ini suatu yang "salah".

Mereka beranggapan yang perlu berbicara adalah Sekretaris Komite Kerja Partai Distrik Nanhai, Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, datang ke Hong Kong untuk memberikan kuliah besar kepada pemerintah HK, berbicara tentang model Shenzhen model Tiongkok, berbicara tentang revolusi industri keempat (4.0), berbicara tentang zona pilot sosialis dengan karakteristik Tiongkok, berbicara tentang apa yang disebut jalan menuju kemajuan di Shenzhen yang dapat mengejutkan seluruh AS.

Dalam proses kebangkitan Tiongkok daratan, Hong Kong telah memberikan banyak manfaat. Di masa lalu, para pejabat kota Shenzhen mengatakan ketika reformasi menemui kesulitan, mereka berkendaraan pergi ke Hong Kong untuk bertanya-tanya, dan kemudian memkombinasikan dengan situasi aktual di Shenzhen untuk memikirkan solusinya.

Kini HK menghadapi kesulitan jadi selayaknya penguasa HK datang ke Shenzhen untuk melihat dan bertanya-tanya atau ke Shanghai. Kemudian merenungkan situasi aktual di HK, mungkin akan menemukan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Para pemimpin daerah Tiongkok merasa tidaklah sempurna dan baik di segala hal, namun mereka memiliki beberapa bidang/poin yang baik, dan mereka tetap belajar dari HK.

Namun dalam kenyataannya, daerah-daerah dan kota-kota metropolitan Tiongkok daratan telah berada di depan HK. Terjadinya kekacauan kali ini di Hong Kong bukan hanya kesempatan yang baik untuk pendidikan patriotisme tetapi juga kesempatan yang baik untuk pendidikan kepercayaan diri institusional.

Bahkan banyak pakar Tiongkok yang menyarankan rekan-rekannya di HK yang mengatakan masalah perumahan yang paling sulit di HK akan dapat diselesaikan dengan mengadopsi model sosialis Tiongkok. Dan memperkirakan dalam tiga tahun akan terlihat hasilnya, dalam lima tahun akan terlihat hasil besar.

Mereka mengkhawatirkan jika HK terus mengadopsi model kapitalis seperti saat ini, dalam 30 tahun kemudian pun diragukan dapat menyelesaikan masalah papan (kepemilikan perumahan bagi warga pekerja HK) ini.

Tiongkok mengharapkan para pekerja Hk dan Makau memiliki kepercayaan diri dalam hati, jika tidak mereka tidak akan dapat bekerja di HK dan Makau. Singkatnya, semakin kuat negara dan semakin percaya diri rakyatnya, akan semakin komprehensif dan akurat implementasi kebijakan "satu negara, dua sistem" maka hasilnya akan semakin besar.

Akar Permasalahan Hong Kong

Menurut pakar Inggris Martin Jaques yang kini menetap di HK sebagai scholar mengatakan, masalah mendasar karena Hk memiliki sejarah di jajah Inggris selama 156 tahun. Selama periode ini, banyak generasi, warga Hong Kong hidup di bawah kekuasaan Inggris selama beberapa generasi.

Hong Kong pada masa kolonial sangat terasing dari daratan Tiongkok. Mereka bahkan hampir tidak tahu apa-apa tentang Tiongkok daratan. Tiga atau empat tahun yang lalu, Martin Jaques pernah berdebat di London dengan Chen Fang'an. Ketika Patten adalah gubernur terakhir HK, Chen Fang'an adalah Sekretaris Kehakiman pemerintah Inggris-Hong Kong. Martin Jaques kaget dengan ketidaktahuan dia tentang Tiongkok.

Hong Kong adalah masyarakat bergaya Barat dengan cara berpikir dengan nilai-nilai Barat. Kondisi ini tidak dapat diubah dengan sangat cepat. Terus terang, bahkan mungkin diperlukan lebih dari 50 tahun, tidak akan ada terlalu banyak orang untuk mengubah sikap mereka, karena pengaruh Barat berakar mendalam pada pemikiran orang-orang Hong Kong.

Dan tampaknya Barat selalu memainkan peran negatif, sejak terjadinya protes-protes "Amandemen UU Ekstradisi", mereka ini sebanarnya sedang berteriak menentang terhadap pemerintah SAR HK dan pemerintah pusat Tiongkok.

Menurut pandangan Martin, HK SAR selama ini telah melakukan dua kesalahan besar.

Pertama, "UU Keamanan Nasional" tahun 2003 dihentikan setelah demontrasi besar-besaran.

Yang kedua, usulan untuk UU "Fugitive Offenders Ordinance / (Ordonansi Pelangggaran Buronan)" yang baru diperkenalkan, tapi akhirnya dicabut.

 "UU Keamanan Nasional" dan amandemen "Ordonansi Pelangggaran Buronan" tidak disangkal adalah bagus. Hanya sayang bagi banyak warga HK kedua langkah ini dianggap berlebihan.

Tampaknya saat ini para peserta dalam prosesi berskala besar melawan "Ordonansi Pelanggar Pelarian" mewakili kelompok masyarakat Hong Kong yang sangat besar. Tindakan mereka telah mendorong kelompok lain di Hong Kong untuk mengekspresikan posisi mereka, yang menciptakan masalah. Kelompok orang ini mengejar hak pilih universal, dan beberapa orang lebih suka kemerdekaan Hong Kong. Mereka mengejar tujuan mereka melalui kekerasan, yang tidak bisa ditoleransi oleh pemerintah mana pun dan  negara maju di dunia. Itu tidak bisa dimaafkan.

Jadi sebenarnya tugas penting saat ini bagi SAR HK, menemukan cara untuk mengisolasi kelompok-kelompok ini. Dan ini sudah menjadi opini publik HK, yang jelas menurut banyak peneliti dan pengamat HK orang muda HK yang mendukung "Kemerdekaan HK" ini tidak mewakili arus utama HK. Jika ada yang berpandangan bahwa mereka mewakili mayoritas warga HK itu merupakan kesalahan besar.

Perlu diketahui berdasarkan servei peneliti, ada kesenjangan bagi HK yang kedudukannya tergantikan. Pada tahun 1997, ukuran ekonomi HK sekitar seper tiga (1/3) dari ukuran ekonomi Tiongkok daratan. Tapi kini hanya tinggal tidak lebih dari 3% ekonomi Tiongkok daratan.

Dengan adanya perubahan yang sangat besar ini, menjadi titik yang sangat kejam sekali. Ambil contoh kota Shenzhen yang bersebelahan dengan HK. Pada tahun 1978, Shenzhen hanyalah sebuah desa nelayan yang miskin, HK jauh lebih kaya dari Shenzhen bak bumi dan langit, dan Hk berkembang sangat pesat.

Tapi kini, peran kedua kota tersebut telah sepenuhnya berubah. Sampai batas tertentu, Shenzhen telah menjadi kota paling mencolok dan maju di dunia. Dan bagaimana dengan Hong Kong? Secara umum, masalahnya adalah Hong Kong mandeg tidak maju-maju, dan pertumbuhannya memang cukup penting, tetapi tampaknya telah kehilangan status aslinya dalam banyak hal.

Maka untuk memahami mental orang HK, harus mempertimbangkan dan perhatikan faktor-faktor ini. Mereka marah dan frustrasi, mereka tidak tahu ke mana arah masa depan mereka, ekonomi Hong Kong stagnan, mereka tidak dapat mereformasi diri mereka sendiri, dan bagi beberapa kelompok, situasinya bahkan lebih buruk, orang muda tidak mampu membeli properti/tempat tinggal selamanya, dan bahkan kebanyakan orang tidak mampu membelinya untuk selamanya.

Jadi warga HK merasa sengsara dan gundah untuk masa depan mereka. Melihat Tiongkok daratan selama 40 tahun terakhir melakukan reformasi dan keterbukaan, yang merupakan titik transformasi Tiongkok.

Reformasi dan keterbukaan, dimulai dari visi luar biasa yang dikedepankan oleh Deng Xiaoping, adalah suatu proses pembangunan yang berkelanjutan.
Sudah menjadi fakta keindahan reformasi dan keterbukaan terletak pada kemajuan yang berkelanjutan dan tanpa akhir.

Banyak pengamat dan analis luar dan Hk sendiri berpandangan, HK tidak memiliki strategi pembangunan seperti Tiongkok daratan. Mereka berpendapat yang paling penting bagi Pemerintah SAR HK harus mengubah situasi sosial dan ekonomi di Hong Kong sehingga masyarakatnya dapat memiliki kepercayaan terhadap masa depan. 

Banyak pengamat dan analis baik dari Timur dan Barat memberi selamat dan apresiasi kepada pemerintah Tiongkok, karena mereka telah dengan sabar dapat menahan diri terhadap masalah ini dan tindak bertindak keras.

Dan mereka yakin bahwa Hong Kong masih akan menjadi bagian dari Tiongkok di masa depan. Tampaknya banyak orang-orang muda yang telah tercuci otaknya karena sistem pendidikan dasar mereka, yang menginginkan kemerdekaan HK terpisah dari Tiongkok darat adalah pemikiran yang tidak smart sama sekali dan tidak realistik.

Hong Kong yang mandiri adalah suatu yang tidak masuk akal, semua perdagangan HK mempunyai hubungan yang begitu mendalam dengan Tiongkok daratan, jadi apa yang mereka inginkan dalam situasi ini?. Jika mereka ingin berpaling ke Barat? Kembali ke masa kolonial Inggris? Kenyataannya Inggris sendiri sedang mengalami krisis politik dan konstitusi terbesar dalam 200 tahun ini.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://news.cgtn.com/news/2019-07-04/Martin-Jacques-How-to-make-sense-of-the-Hong-Kong-protests--I3KMnA8GtO/index.html

https://www.telegraph.co.uk/peoples-daily-online/opinion/hong-kong-china-future/

https://johnmenadue.com/martin-jacques-hks-future-lies-with-china-not-the-west-peoples-daily-online-19-8-19/

https://multimedia.scmp.com/infographics/news/hong-kong/article/3030696/from-occupy-to-hong-kong-protests/index.html

https://www.chinadaily.com.cn/a/201908/09/WS5d4d5afaa310cf3e35564e5d.html

https://news.cgtn.com/news/2019-08-10/Who-has-stirred-Hong-Kong-chaos--J2cVBSCzZu/index.html

https://popularresistance.org/we-are-not-fooled-by-the-hong-kong-protests/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun