Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencermati Gaya Komunikasi VBL yang Artikulatif

14 Januari 2019   12:03 Diperbarui: 14 Januari 2019   12:08 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: kupang.tribunnews.com

Pernyataan ini keras, menghantam internal birokrasi, disampaikan terbuka, tidak off the record, langsung dari top leader NTT. Arahnya menggerakan bawahan, untuk suatu perubahan dilingkup organisasi internal. Ini juga sifatnya memotivasi, namun kelemahan pada penggunaan diksi yang tepat  menurut saya berpotensi menimbulkan chaos.  

Menyimak gaya komunikasi VBL seperti terefleksi dalam sejumlah pernyataan di atas, bagi saya itulah karakter kepemimpinan beliau, artikulatif. VBL tidak ingin membangun narasi komunikasinya di atas pola penghalusan berbahasa yang banyak dipakai pejabat publik. 

VBL sangat apa adanya, caranya berkomunikasi seperti mencerminkan inner spiritnya untuk membangun NTT, menggebu-gebu. Banyak orang NTT menyukai gaya ini, mungkin mengindikasikan ketegasan,  cara yang diyakini dapat membawa NTT ke perubahan yang positif. 

Di lain pihak, ada juga pendapat kontra dengan gaya komunikasi VBL. Justifikasinya, sebagai pemimpin publik, etika dan kesantunan berkomunikasi mesti dijaga. Meminjam istilah Effendi Gazali, setiap orang, terutama pemimpin, harus tahu mana yang layak disampaikan ke publik, mana yang hanya pantas disampaikaan di dalam ruangan. Sebagai pemimpin, substansi dan situasi berkomunikasi adalah dua hal penting yang perlu dipegang. 

Sebagai warga NTT, VBL adalah fenomena. Sepanjang ia mampu mengendalikan resiko konflik sebagai dampak dari gaya komunikasinya, just go ahead. Jika VBL meyakini, ia bisa merealisasikan program kerjanya dengan gaya komunikasi demikian, ia harus didukung.  

Bukankah orang NTT punya brand khusus, "nada suara tinggi, tetapi pada dasarnya baik hati"? Tetapi secara pribadi,  saya berharap beliau sedikit lebih lembut,  biar kami warga pelosok lebih mudah mencerna dan memahami program kerja bapak, untuk  membuat warga NTT damai sejahtera. 

Bagaimanapun, untuk mewujudkan itu, Pak Gub butuh team kerja yang melibatkan semua pihak terkait, lintas sektor, pihak swasta, NGO, dan dukungan masyarakat umum. Selamat bekerja Pak Gubernur.   

 Sumber; 

timorexpress.fajar.co.id
kupang.tribunnews.com
kompas.com
voxntt.com
cnnindonesia.com
antaranews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun