ilustrasi (twitter.com/infolipul) ***
pada lembaran putih di atas hitam pandanganku tertahan tampak buram oleh bait mendayu yang menyiram terbuai rangkaian kata yang disulam : ah... aku sibuk. sibuk siang dan malam
terbawa lena hari yang menyapa tak bisa merangkai kata-kata pada siapa aku mengadu atas rasa? : ah... aku sibuk. sibuk bekerja : demi esok tiada dahaga
berasa saja #penailusi-ku henti sejenak di atas tapak jalan yang kupijak tersedak hari, pun juga tiada mampu merangkak : ah... aku sibuk. rubuh tubuhku tak bisa bertegak
oh... My God Sungguh aku terjerat #penailusi terpeleset kala memanjat ini puisiku sendiri telah menghujat menghujat jiwa karena diksi tak mampu disirat : ah... aku sibuk. hingga penaku tersendat
tak tahu sampai kapan aku bisa konsen duduk tenang bercakap rima dengan khusyuk hm..entahlah. saat ini kubiarkan penailusi mengantuk menikmati bunga tidur di ranjang empuk
#penailusi, maafkan aku saat ini karena aku benar sibuk tiap hari sibuk revisi skripsi sibuk mengais secuil rejeki
#penailusi, ini kurangkai puisi agar kau tak mengutuk karena di lembar ini kupaksakan duduk menyulam kata pamit yang dikeruk meski laksana orang mabuk meski tertatih hiruk pikuk mohon jangan terlalu dalam aku dikutuk
: ah... aku sangat sibuk
***
Bengkulu, 04 Feburari 2014 Yo Soy El Mejor Para Ti Lipul El Pupaka ~ #penailusi