Mohon tunggu...
Lily Setiawati Utomo
Lily Setiawati Utomo Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Lelaki dan Secangkir Kopi

13 Mei 2024   21:45 Diperbarui: 15 Mei 2024   20:38 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK/M. Rinandar Tasya)

"LELAKI DAN SECANGKIR KOPI "

Seorang lelaki duduk sendiri,
di sudut jiwanya yang sunyi,
secangkir kopi di meja menemani,
matanya memandang tak bertepi.

Larut dalam diam tak berpenghuni,
kerinduan yang ia pendam mulai menguliti,
satu demi satu lapisan nurani,
yang tak bisa ia bohongi.

Selintas terdengar sayup-sayup mengiringi,
dendang nostalgia terbawa angin di kejauhan sepi,
lagu lama dari radio tua di rumah-rumah pinggir kali,
yang membuat wajah sayunya semakin penuh misteri.

Seakan beban dunia di panggulnya di hati,
membawa sesak dalam dada dan sanubari,
hingga hilang arah tak tahu kemana meniti,
hanya berpikir yang dirumah kini.


Anak isteri setia kah menanti,
karena jiwa ingin pulang tapi malu sekali,
usaha yang dilakukan selalu gagal lagi,
belum bisa membahagiakan yang dikasihi.

Rejeki yang dicari menjauh tersembunyi,
akankah masih ada jalan untuknya kembali,
ataukah terbentur dinding di kota ini,
tersesat langkah di malam hari.

Mojokerto, 13 Mei 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun