Mohon tunggu...
leonas d
leonas d Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Lagi senang jalan jalan..makan makan dan nikmati pensiun.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Padang Panjang Kota Nan Elok

3 Oktober 2016   22:02 Diperbarui: 3 Oktober 2016   22:06 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Padang panjang kota perlintasan di pusat Sumatera Barat, terletak di ketinggian kurang lebih 850 m dari pemukaan laut dilingkung gunung Marapi, Singgalang dan Tandikek dengan hawa yang sejuk ciri khas kota dipegunungan. Mesir/Egypte Van Andalas , Kota Serambi Mekah, itu julukan yang sudah melekat atas kota ini.

Ketika dulu, kota ini menjadi pusat pendidikan agama Islam banyak yang  berdatangan menuntut ilmu agama. Diniyah Putri, Tawalib dan Kauman Muhammadyah jejak yang masih tertinggal sampai saat ini, memang cocok untuk menjadi kota pendidikan dengan hawanya yanga sejuk, apalagi telah banyak berdiri sekolah, pesantren modern dan ISI (Institut Seni Indonesia).

Juga dulu sebagai kota perdagangan dan jasa dengan banyaknya saudagar membangun gudang penampungan  di pasar usang terutama ikan kering untuk dipasok kepelosok negeri lainya dan sepuluh tahun belakangan batu kapur  masih menjadi komoditas perdagangan dengan aktifitas penggali batu dan masih berasapnya tunggu kapur disekitar Bukit Tui, tapi sekarang tidak lagi entah karna kurangnya permintaan atau karena Bukit Tui baiknya sebagai daerah hijau.

Lubuak Mato Kuciang, kolam renang pemandian alami dari mata air gunung Singgalang, yang sebagian juga untuk air PDAM kota (sayangnya sekarang sedang direhab) dan Mifan (Minang Fantasi) di Silaing Bawah dekat PDIKM sebagai wisata air atau ke  cagar budaya Mesjid Azazi di Ekor Lubuk sebagai mesjid tertua dan stasiun kereta api di pasar usang yang dibangun kolonial Belanda, bukti (dulu) strategisnya lokasi Padang Panjang menghubungkan dengan kota lainnya di Sumatera Barat (kalau jeli melihat, perjalanan Kayu tanam-Padang Panjang-Batu taba, rel kereta apinya tiga jalur) dan sebagai alternatif lain wisata sejarah di kota Padang Panjang.

Ketika bicara kuliner, akan teringat juga sate (mak Syukur) yang lamak (enak/lezat) ditambah dengan karupuak jangek (kerupuk kulit) untuk menyendok kuah satenya, plus minuman jus pinang yang jooss..atau singgah di rumah makan untuk makan siang dengan sambal  (lauk pauk) khas minang, rendang,dendeng batokok atau gulai banak (gulai otak)atau pesan minuman, teh talua, ampiang dadiah,lamang tapai,durian katan(kalau lagi musim)di bofet atau resto dan ketika blusukan dipasar banyak yang bisa dibawa untuk oleh-oleh,kipang kacang,kipang bareh,kareh-kareh,jagung goreng,sagun, de el el serta membeli untuk persiapan masak ketika sampai dirumah, seperti ikan bilih, sayuran, dan daging yang segar.

Untuk mengenal budaya Minangkabau kita bisa singgah di PDIKM (Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau) di Silaing Bawah berdekatan dengan MKV(Minang Kabau Village) yang sangat disayangkan lebih menonjol Waterparknya dari pada perkampungan Minangkabau.

Di PDIKM kita akan dapat mengetahui/informasi tentang Minangkabau dengan peninggalan arsip-arsipnya yang tersimpan dengan baik di Rumah Gonjong Piliang,seperti photo,buku dan benda-benda peninggalan jaman dulu atau minta dipandu oleh petugas/staf yang ada tentang Rumah Gonjong beserta isi dan Rangkiang (tempat penyimpan padi) yang berjejer didepannya, disini kita bisa  juga berphoto dengan memakai pakaian adat atau makan bersama lesehan cara/ala Minangkabau dengan memesannya terlebih dahulu.

Padang Panjang kota kecil di Sumbar dengan dua Kecamatan dan 16 kelurahan dipimpin oleh walikota dan wakil walkota,Hendri Arnis dan dr Mawardi dengan visi dan misi Amanah, Aman dan Sejahtera terus menggali potensi kotanya..

Kenangan atas kota Padang Panjang setiap orang yang pernah datang atau tinggal akan berbeda, begitupun bagi penduduknya.

Pinukuik,pregede angek-angek...teriakan anak jojo (asongan) menawarkan dagangannya diatas bus/travel dijalur lintas Padang-Bukittinggi,di kelok aia mancua (air terjun) atau simpang Padang dan terminal Bukit Surungan,teriakan itu mungkin sedikit orang yang mengingatnya.

Ketika kota dijalur perlintasan ini hanya tempat singah, menjadikan lupa tidak berbekas, sewajarnya membranding diri tampil untuk menjadi kota yang mudah diingat dengan mengadakan sayembara branding kota Padang Panjang  mulai tanggal 3 Oktober sampai dengan 17 Nopember 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun